Senin 06 Nov 2017 11:44 WIB
Konten Pornografi

HNW: Menkominfo Harus Bicara dengan Pihak Whatsapp

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan jajarannya segera bertindak menindaklanjuti penyebaran GIF atau format animasi sederhana memuat konten asusila atau pornografi di aplikasi Whatsapp (WA).  Menurut Hidayat, hal ini penting lantaran menyangkut masa depan generasi bangsa Indonesia.

"Saya mendorong dan mendukung agar pak menteri segala daya dan upayanya menghentikan kejahatan ini, juga menyelamatakan masa depan indonesia dari rusaknya moralitas dan mentalitas bangsa Indonesia termasuk anak anaknya," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (6/11).

Menurutnya, hal ini juga semakin menantang profesionalitas dari Kemkominfo dengan jajarannya untuk melaksanakan seluruh kewenangannya. Terlebih Pemerintah sudah didukung sejumlah regulasi yang mengatur mulai dari Undang-undang-undang  ITE dan UU anti pornografi.

Sebab Hidayat menilai, aplikasi WhatsApp dapat dengan mudah diakses oleh siapapun bahkan mulai dari anak-anak. Sehingga jika konten tersebut dibiarkan, khawatir dapat menyebar kerusakan mental dan moral penggunanya, khususnya anak-anak.

"Jadi tadi Pak menteri sudah menyampaikan komitmennya dan kita berharap beliau sukses melaksanakan hal ini dan penting pihak WA diajak ngomong untuk tidak merusak indonesia melalui medsos yang dia kelola," ujarnya.

Ia pun enggan berspekulasi jauh terkait dibuatnya fitur tersebut. Namun yang jelas hal menurut Politisi PKS tersebut, bertentangan dengan undang-undang di Indonesia. Alih-alih berspekulasi terlalu jauh, Ia justru kembali menekankan Pemerintah berkoordinasi dengan pihak Whatsapp.

"Bicara dengan pihak WA agar menyetop tayangan itu atau kmngkinan bisa diakses melalui jalur indonesia agar pihak kementerian bisa bicara langsung dengan pihak WA untuk memblok program itu," kata Hidayat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement