REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatra Utara menyebutkan ada enam kecamatan dilanda banjir akibat hujan deras serta meluapnya beberapa sungai seperti Batang Serangan, Pelawi maupun Sei Lepan. Sebagian warga sampai mengungsi.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat Irwan Sahri di Stabat, Senin, mengatakan enam kecamatan yang dilanda banjir itu meliputi Kecamatan Tanjungpura merendam rumah milik 699 kepala keluarga, Kecamatan Padang Tualang 264 kepala keluarga, Kecamatan Babalan 700 kepala keluarga, kecamatan Besitang 500 kepala keluarga, kecamatan Sei Lepan 337 kepala keluarga dan kecamatan Sawit Seberang 25 kepala keluarga.
"Banjir kali ini diakibatkan air sungai meluap maupun curah hujan yang cukup tinggi dikawasan pemukiman penduduk ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga satu meter," katanya.
Akibat banjir yang terjadi ini berdampak terhadap 2.525 rumah warga yang ada, namun kerugian akibat banjir tersebut belum bisa ditaksir, sambungnya.
Irwan Sahri juga menjelaskan lahan pertanian yang terkena banjir seluas 978 hektare yang terdiri dari tanaman padi, karet, kelapa sawit dan berbagai tanaman lainnya.
Terdapat juga enam unit rumah sekolah yang dilanda banjir sehingga siswa hingga sekarang ini terpaksa harus diliburkan untuk sementara sembari menunggu air surut, satu unit madrasah, satu unit rumah ibadah.
Sementara untuk warga yang mengungsi sebanyak 280 jiwa yang terdiri kecamatan Tanjungpura 30 jiwa mengungsi ke rumah famili mereka, 50 jiwa di kecamatan babalan dan 200 jiwa dfi kecamatan Besitang.
Upaya yang dilakukan dengan mendirikan posko dan tenda-tenda darurat untuk para pengungsi serta mendirikan dapur umum dan melakukan evakuasi bagi para pengungsi yang kediamannya air cukup tinggi, katanya.