REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah ruas jalan utama di Kota Pekanbaru, Senin (6/11) malam, terendam air. Sebelumnya hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sekitar satu jam.
Banjir terjadi setidaknya terjadi di tiga titik, yakni Jalan SM Amin, Jalan Soebrantas dan Jalan beberapa titik di Jalan Jenderal Sudirman.
Di Jalan SM Amin misalnya, titik banjir yang terjadi di sekitar komplek pertokoan elit menyebabkan banjir setinggi 20 sentimeter. Akibatnya, belasan kendaraan baik roda dua maupun roda empat mogok setelah berusaha menerobos banjir.
Hal yang sama terjadi di Jalan Soebrantas tepatnya di Simpang Tiga Tabek Gadang. Banjir setinggi lutut pria dewasa menggenangi puluhan bangunan di jalur masuk kota Pekanbaru dari Provinsi tetangga, Sumatera Barat tersebut.
Puluhan kendaraan terpantau mati mesin setelah tetap berupaya menerobos genangan air. Di Jalan Soebrantas, kondisi banjir terpantau lebih parah karena jalan dua jalur itu seluruhnya terendam banjir.
Puluhan warga setempat tampak berusaha membantu mendorong kendaraan yang mati terjebak banjir. Beberapa dari mereka juga terlihat mengurai kemacetan, karena banjir persis terjadi di persimpangan.
Sementara itu, di jalan Jenderal Sudirman banjir terpantau terjadi di beberapa titik seperti turunan jalan layang Harapan Raya serta depan ruang terbuka hijau Kaca Mayang.
Selain di tiga lokasi tersebut, banjir juga dilaporkan terjadi di beberapa titik. Hal itu diketahui dari unggahan sejumlah warganet di media sosial.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mulai fokus dengan antisipasi dan penanganan bencana banjir. Hal itu dikatakan Ayat usai menggelar rapat koordinasi bersama jajarannya. "Banjir juga merupakan fokus kita. Untuk itu saya sudah memerintahkan agar alat berat yang kita miliki untuk dikerahkan ke titik-titik rawan," ujarnya.
Banjir merupakan masalah klasik di Kota Pekanbaru. Kota berjuluk Madani tersebut kerap dilanda banjir saat musim penghujan tiba.
Pemerintah Kota sendiri telah berusaha melakukan pencegahan dengan merencanakan pembangunan sistem drainase terpadu. Rencana tersebut didukung langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dari catatan Antara, banjir di Pekanbaru kerap terjadi di sejumlah titik seperti kawasan Pekanbaru Kota, Tampan, dan Rumbai.