Selasa 07 Nov 2017 20:36 WIB

RSUD Ir. Soekarno Diminta Optimal Layani Warga Sukoharjo

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri PMK Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke RSUD Ir Soekarno di Sukoharjo.
Foto: Kemenko Pmk
Menteri PMK Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke RSUD Ir Soekarno di Sukoharjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta rumah sakit umum daerah (RSUD) Ir. Soekarno untuk lebih optimal melayani masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menurut Puan, keberadaan rumah sakit di era jaminan kesehatan menjadi sangat penting di tengah kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Mutu dan kualitas pelayanan kesehatan itu dapat diukur melalui akreditasinya. RSUD Kabupaten Sukoharjo sudah mencapai paripurna dalam standar akreditasi penilaian tertinggi. 

Dia mengatakan penggunaan nama Ir. Soekarno pada RSUD harus menjadi motivasi kuat bagi seluruh jajaran RSUD untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya. Puan sekaligus mengimbau agar rumah sakit mampu membantu masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit.

"Jadikan rumah sakit tak hanya sebagai rujukan orang yang sakit, namun sekaligus fungsikan peran rumah sakit untuk sarana edukasi kesehatan. Buka rumah sakit bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi mencegah sakit dengan upaya promotif preventif," kata Puan, Selasa (7/11).

Ia menambahkan, rumah sakit juga harus mampu menunjukkan keramahan, jangan membuat masyarakat takut berobat dan khawatir ditolak atau tak dilayani.

"Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit harus prima, layani pasien dengan senyum, ikhlas, dan sabar. Pelayanan yang baik tak hanya pada saat pengobatan, namun berbagai layanan lainnya," katanya.

Menurut Puan, hal tersebut sangat penting karena dengan kepuasan masyarakat yang tinggi akan mendukung suksesnya program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Puan yang merupakan wakil pemerintah sekaligus wakil dari keluarga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas usulan nama RSUD Ir. Soekarno. 

Penggunaan nama proklamator sebagai nama fasilitas dan sarana pelayanan kepada masyarakat membawa konsekuensi yang tidak ringan. Salah satunya adalah menjaga kredibilitas dari nama yang telah disandangnya. 

Dia berpesan agar perubahan nama RSUD menambah motivasi untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dari sebelumnya. "Tadi saya bertanya kepada pasien mereka cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, serta pelayanan Jamkesmas dan BPJS kesehatan berjalan sebagaimana mestinya," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement