Selasa 07 Nov 2017 22:42 WIB

Politikus PDIP: Pernikahan Anak Jokowi tak Tergolong Mewah

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Eva Kusuma Sundari
Foto: dpr
Eva Kusuma Sundari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari menanggapi, kritikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah soal pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution. Menurut Eva, sebetulnya hajat pernikahan tersebut bukan tergolong mewah.

"Sebetulnya kalau mewahnya enggak ya, tapi kalau intens of number ya itu memang seperti luar biasa karena sampai enam ribu gitu," katanya, Selasa (7/11).

Eva juga memandang gelaran ini diadakan di tempat yang biasa dan lebih kepada kerumunan. Jadi, semua orang ingin terlibat. Maka magnitudenya menjadi besar. Misalnya, hadir rombongan relawan yang memaksa untuk datang ataupun yang tidak diundang.

"Jadi bukan individu, jadi lebih kepada pesta rakyat ya," katanya.

Lagipula, menurutnya hajatan ini bukan digelar di hotel mewah atau dengan sajian makanan luar biasa. Hajat ini seperti untuk melayani perkumpulan.

"Wong bahkan tukang becak aja dilibatkan kok sama beliau, sama pedagang PKL juga dilibatkan jadi lebih kepada pesta rakyat kalau aku lihatnya," katanya.

Sebelumnya Fahri Hamzah mengkritik pesta putri Jokowi yang dinilainya terlalu meriah hingga mengundang enam ribu orang. Terlebih, Fahri menyebut sempat ada surat edaran agar pejabat negara tak mengundang pejabat lebih dari 400 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement