Jumat 10 Nov 2017 22:51 WIB

Tari Prajurit Sejati pada Peringatan Hari Pahlawan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Institut Seni Indonesia.
Foto: Unisi Radio
Institut Seni Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dengan gemulai, wajah-wajah ayu berlenggak-lenggok, menari riang mengikuti irama tabuh kendang. Tarian itu dilakukan pribumi sebagai tanda syukur atas karunia Tuhan yang menjadikan bumi nusantara sebagai negeri yang subur dan makmur.

Namun, kehadiran tentara-tentara Belanda membuat kegembiraan itu sirna seketika. Pribumi kocar-kacir diberondong sejata api kompeni yang datang untuk menjajah bumi pertiwi. Belanda pun berkuasa. Pringgo loyo, yang digambarkan sebagai sosok penghasut Belanda untuk membumihanguskan kaum pribumi pun tertawa riang. Ia mengajak kompeni untuk berpesta, merayakan kemenangan.

Sementara, sosok Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I atau lebih dikenal dengan nama Raden Mas Said  berhasil mengobarkan kembali semangat pribumi untuk berjuang mengusir penjajah. Di bawah komandonya, Raden Mas Said memulai pemberontakan.

Dengan tombak dan cundrik, kamu pribumi pun akhirnya mampu mengalahkan para penjajah yang dipersenjatai senapan api. Tiji Tibeh, Mati Siji Mati Kabeh Mukti Siji Mukti Kabey, begitu kalimat yang diucapkan lantang para prajurit sejati saat menyerbu Belanda.

Itulah sekilas tarian prajurit sejati yang ditampilkan para penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dalam peringatan hari pahlawan di Balai Kota Solo pada Jumat (10/11) siang. Tarian itu disajikan di hadapan peserta upacara hari pahlawan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali jasa-jasa pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan.

"Kesigapan prajurit sejati tadi yang bertekad membangun semangat rakyat dan akhirnya dengan persatuan dan kesatuan lapisan masyarakat bisa merebut kembali hak-hak yang sudah dirampas," tutur koordinator tari prajurit sejati dari Dinas Pariwisata Kota Solo, Sutrisno.

Sementara itu upacara peringatan hari Pahlawan di Balai Kota Solo berlangsung khidmat. Upacara diikuti peserta dari berbagai instansi mulai dari PNS, TNI hingga Polri. Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo bertindak langsung sebagai pembina upacara.

Dalam amanat upacara, Rudyatmo menyampaikan pidato Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa yang mengajak masyarakat untuk meneladani sikap kesatria pahlawan-pahlawan bangsa. Tak hanya itu, masayakat juga diharapkan memepererat kembali persatuan agar terwujudnya bangsa yang kuat dan bermartabat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement