REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk C. Paul Tehusijarana untuk memperpanjang rute MRT hingga ke Taman Impian Jaya Ancol dinilai kurang tepat. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengatakan, hal seperti ini seharusnya dikomunikasikan sejak awal perencanaan.
"Ini fase ke-2 kan sudah diputuskan rute dan anggarannya, yaitu sampai Kampung Bandan, karena terkait dengan pinjaman dari Jepang, dan lain-lain," kata Judistira ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (13/10).
Menurut dia, perlu kajian lebih lanjut tentang hal ini. Apalagi, biaya yang diperlukan untuk pembangunan setiap jalur dan stasiun tidak bisa dipukul rata.
"Ada yang di bawah tanah dan jalur atas stasiunnya. Kalau fase 1 per kilometer kan kira-kira Rp 1 triliun, kalau fase 2 kira-kira Rp 2,7 triliun per kilometernya," kata dia.
Sebelumnya, Paul mengatakan, saat ini, aksesibilitas menjadi salah satu persoalan Taman Impian Jaya Ancol. Akses masih didominasi kendaraan pribadi, sehingga menjadi masalah dalam penyediaan tempat.
Ia ingin pemerintah provinsi DKI mempermudah akses transportasi masal. "Kita andalkan MRT karena kelasnya dihuni pengunjung di kelas itu," kata dia.