Senin 13 Nov 2017 16:14 WIB

Mendikbud Terima Keluhan Susutnya Siswa SMA Swasta

Rep: WILDA FIZRIYANI/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah pelajar SMA mengikuti UN (ilustrasi).
Foto: Antara
Sejumlah pelajar SMA mengikuti UN (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menerima keluhan atas menyusutnya jumlah siswa SMA swasta. Keluhan ini didapatkan dari salah satu pernyataan yang diungkapkan Ketua Yayasan Pendidikan Islam Shalahuddin sekaligus Rektor Universitas Brawijaya Malang, M. Bisri.

Menanggapi hal tersebut, Muhadjir menegaskan sistem zonasi yang dikeluarkan Kemendikbud sesungguhnya untuk menjawab permasalahan tersebut. Sistem ini untuk menentukan komposisi serapan siswa secara merata di seluruh Indonesia. "Dan ini sifatnya juga otonom karena daerah yang tahu," kata Muhadjir melalui keterangan resmi yang diterima Republika.

Muhadjir juga mengungkapkan bagaimana jalan keluar bagi daerah yang tetap menghadapi kendala dalam hal ini. Menurut dia, pemerintah akan berupaya memonitoring, advokasi serta memberikan panduan agar tidak makin banyak swasta bertumbangan.

Masalah jumlah siswa SMA swasta juga diungkapkan oleh Walikota Malang, Mohammad Anton. Dia tak menampik bahwa menyusutnya jumlah siswa di SMA Swasta menjadi masalah tersendiri. Terlebih lagi, kehadiran SMA swasta pada dasarnya untuk pemerataan pelayanan pendidikan.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement