REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Bencana banjir dan tanah longsor dilaporkan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, bencana banjir melanda Desa Sidareja dan Gunungreja, Kecamatan Sidareja, serta Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, sedangkan tanah longsor terjadi di Dusun Cubungur, Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (14/11).
Menurut dia, banjir yang terjadi sejak pukul 00.00 WIB di Desa Sidareja menggenangi tujuh RT di Dusun Cibenon dan satu RT di Dusun Cikalong, sedangkan di Desa Gunungreja menggenangi delapan RT di Dusun Kauman dan tiga RT di Dusun Gunungreja.
Ia mengatakan banjir tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang turun pada hari Senin (13/11), pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. "Akibatnya, 649 keluarga yang terdiri atas 2.137 jiwa terdampak banjir. Bahkan, sebanyak 210 rumah dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air di dalam rumah berkisar 10-40 sentimeter dan di pekarangan berkisar 50-100 sentimeter," katanya.
Selain itu, kata dia, lima sekolah yang terdiri atas SDN 04 Sidareja, SDN 03 Sidareja, SDN 02 Gunungreja, MTs Nurul Amin Al Hidayah, dan SMK Nasional Sidareja terendam banjir dengan ketinggian air 10-20 sentimeter sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan.
Menurut dia, banjir juga merendam area persawahan dengan luas sekitar 3,5 hektare. "Berdasarkan informasi dari personel di lapangan ketinggian air cenderung meningkat. Saat ini terdata sebanyak 31 keluarga yang terdiri atas 106 jiwa telah mengungsi di Posko Panti Yos Sudarso, Aula Koramil Sidareja, dan Musala Kantor Kecamatan Sidareja," katanya.
Sementara banjir di Desa Panikel, kata dia, dilaporkan merendam puluhan rumah warga Dusun Bugel dengan tinggi genangan berkisar 30-50 sentimeter. Menurut dia, banjir juga menggenangi ruas jalan kabupaten di Dusun Bugel dengan tinggi genangan air di sejumlah titik mencapai 30 sentimeter sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat. "Selain karena hujan deras, banjir di Desa Panikel juga disebabkan pembuatan tanggul Sungai Cimeneng belum selesai sehingga air limpas ke pemukiman," katanya.
Lebih lanjut, Tri mengatakan bencana tanah longsor di Dusun Cibungur RT 01 RW 05, Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, dilaporkan terjadi pada hari Senin (13/11), pukul 19.00 WIB, akibat hujan lebat yang turun terus-menerus dan kondisi tanah yang labil.
Menurut dia, tanah longsor dari tebing itu menimpa rumah Mizar dan Wartopo dengan panjang longsoran sekitar 30 meter, lebar 20 meter, dan ketebalan berkisar 1-5 meter. "Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut dan kerugian masih ditaksir. Hari ini dilakukan kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran dan memotong pohon-pohon besar termasuk pohon kelapa yang tumbuh di atas tebing untuk mengurangi beban tanah agar tidak longsor lagi," katanya.