REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- You can't save the world alone. Tidak ada yang bisa menyelamatkan dunia seorang diri. Kesadaran itu membuat Batman menggaet rekanan pahlawan super untuk bersama menyatukan kekuatan.
Walaupun awalnya sulit, mau tak mau para pahlawan super itu bersatu juga demi keselamatan dunia. Berikut konflik tiap sosok superhero itu dalam film Justice League adaptasi kisah DC Comics yang telah tayang di bioskop Indonesia.
Batman
Batman alias Bruce Wayne (Ben Affleck) dihantui rasa bersalah akibat kematian Superman. Kegetiran kadang memicunya membuat aksi dan keputusan sembrono yang membahayakan kelompok Justice League.
Wonder Woman
Pejuang tangguh pemilik kekuatan super dari kaum Amazon ini adalah satu-satunya perempuan dalam Liga Keadilan. Bergabung dalam Justice League membuat Wonder Woman alias Diana Prince (Gal Gadot) berdamai dengan masa lalu.
Aquaman
Aquaman, pewaris takhta kerajaan bawah laut Atlantis, awalnya tak mau ambil pusing dengan tetek-bengek penyelamatan dunia. Namun, sebuah insiden membuat pria bernama Arthur Curry (Jason Momoa) itu berubah pikiran dan bergabung dalam tim.
Cyborg
Victor Stone (Ray Fisher) adalah mantan atlet perguruan tinggi yang sebagian tubuhnya direkonstruksi ulang setelah kecelakaan mobil fatal. Ia sempat frustasi setelah menjadi Cyborg, tetapi sadar bahwa kemampuannya bisa menyelamatkan orang-orang tercinta.
Flash
Barry Allen (Ezra Miller) yang dijuluki The Flash punya kekuatan super yang bisa membuatnya bergerak dalam kecepatan tinggi bagai kilat. Allen adalah sosok paling konyol dalam kelompok, menyeimbangkan saat kawan-kawannya bersikap terlalu serius.