Kamis 16 Nov 2017 17:35 WIB

UOB Optimistis Daya Beli Nasabah Masih Baik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Cards & Payments Head of UOB Indonesia Dessy Masri (ke dua dari kanan) meluncurkan program UOB Blast of Surprise di Kantor UOB Indonesia, Jakarta pada Kamis (16/11).
Foto: Republika/Fuji Pratiwi
Cards & Payments Head of UOB Indonesia Dessy Masri (ke dua dari kanan) meluncurkan program UOB Blast of Surprise di Kantor UOB Indonesia, Jakarta pada Kamis (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski ada prediksi menurunnya daya beli masyarakat, UOB Indonesia masih optimistis daya beli nasabah mereka masih baik. Apalagi, kartu kredit saat ini digunakan sebagai penunjang gaya hidup.

Head Cards & Transactions UOB Indonesia Dessy Masri mengatakan, bila secara makro ekonomi daya beli masyarakat diprediksi turun, hal itu tidak terlihat dalam transaksi kartu kredit UOB masih tumbuh 18 persen year to date. Kartu kredit adalah alat bayar. Bedanya dengan yang lain, kartu kredit menunjang gaya hidup.

''Selama nasabah tetap berbelanja harian, melakukan perjalanan, dan lainnya, transaksi kartu kredit akan tetap tumbuh. Meski mungkin sebagian dana akan masyarakat simpan,'' ungkap Dessy usai meluncurkan program UOB Blast of Surprise di Kantor UOB Indonesia, Kamis (16/11).

Pertumbuhan transaksi terbesar kartu kredit UOB, lanjut Dessy, pada kelompok perjalanan dan kuliner. Namun dari sisi jumlah absolut, yang terbanyak pada belanja harian, tiket, dan alat elektronik. ''Gaya hidup masyarakat berubah. Transaksi di e-commerce juga naik signifikan,'' kata Dessy.

Bersama mitra kanal jual beli daring Lazada, Matahari Mall, dan Blibli, UOB ingin meningkatkan transaksi di kanal jual beli daring. Dessy menyebut, transaksi daring di kanal jual beli daring tumbuh lebih dari 100 persen dari bulan ke bulan. ''Kami yakin nasabah yang beralih ke gaya hidup daring harus ditingkatkan,'' kata Dessy.

Penambahan jumlah pemegang kartu kredit baru bisa saja tidak terlalu agresif, tapi transaksinya terus naik. Rata-rata transaksi kartu kredit UOB di akhir 2016 sebesar Rp 1,5 juta.

UOB sendiri tetap meningkatkan jumlah pemegang kartu kredit. UOB ingin pangsa pasar kartu kredit mereka bisa masuk lima besar nasional. Sejauh ini, metode penjualan langsung berkontribusi 70 persen terhadap penambahan jumlah pemegang kartu kredit baru UOB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement