Ahad 19 Nov 2017 11:27 WIB

Sambut Kahiyang-Bobby, Wali Kota Medan: Taman Dibagusin

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Berbagai persiapan acara Bobby-Kahiyang di Medan terus dirampungkan. Pihak keluarga berkoordinasi secara intensif dengan pihak eksternal, seperti polisi, TNI dan Pemkot Medan terkait acara ini.
Foto: Republika/Issha Harruma
Berbagai persiapan acara Bobby-Kahiyang di Medan terus dirampungkan. Pihak keluarga berkoordinasi secara intensif dengan pihak eksternal, seperti polisi, TNI dan Pemkot Medan terkait acara ini.

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Pemerintah kota Medan ikut mempercantik diri jelang acara ngunduh mantu Bobby Nasution-Kahiyang Ayu. Berbagai pembenahan dilakukan sejak beberapa pekan sebelum pesta putri Presiden Joko Widodo itu digelar.

Kegiatan bersolek ini tampak jelas di sejumlah titik yang kemungkinan akan dilewati rombongan Jokowi dan keluarga. Taman yang dirapikan hingga pengecatan trotoar dilakukan oleh para pekerja. Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin pun membenarkan hal ini.

"Pembenahan-pembenahan memang dilakukan, seperti taman dibagus-bagusin, jalur-jalur yang dilewatin juga. Kalau drainase emang program kita dan telah berjalan dari sebelumnya," kata Eldin saat berbincang dengan Republika.co.id, belum lama ini.

Eldin mengatakan, pembenahan dilakukan untuk menyambut para tamu maupun masyarakat yang ingin melihat pesta putri orang nomor satu di Indonesia itu. Dia pun berharap, masyarakat Medan dapat ikut berperan menjaga keamanan dan ketertiban demi lancarnya acara.

"Kami terlibat memfasilitasi saja. Namanya acara di tempat kita, tentu kita ingin yang bagus. Nanti kan banyak yang datang mau lihat, baik yang dari sini atau bukan. Kami ingin memberikan yang terbaik," ujar dia.

Bobby dan Kahiyang Ayu akan tiba di Medan siang ini, Ahad (19/11). Keduanya akan langsung dibawa ke kediaman keluarga Bobby di Bukit Hijau Regency, Kompleks Taman Setiabudi Indah, Medan Selayang.

Pasangan pengantin baru ini akan disambut dengan acara adat Mandailing yang disebut Haroan Boru. Acara ini bermakna penyambutan atau penerimaan pengantin perempuan di kediaman mertuanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement