REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) Tunaiku memperluas area bisnis ke delapan kota baru pada akhir tahun ini. Sebelumnya, Tunaiku hanya ada di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.
Kini, layanan Peer to Peer (P2P) lending itu hadir di Bandung, Semarang, Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Bandar Lampung, dan Makassar. Kedelapan kota tersebut dinilai sangat potensial.
CEO Tunaiku Vishal Tulsian menyatakan, salah satu target kuat Tunaiku adalah Makassar. Pasalnya, total populasi penduduk di sana mencapai lima juta.
Nantinya, Tunaiku fokus ke masyarakat pengguna teknologi internet berusia 20 sampai 35 tahun. "Kami optimis setelah melihat antusias masyarakat peminjam khususnya area Makassar. Padahal baru kami fokuskan pada pertengahan Oktober lalu," ujar Vishal melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin, (20/11).
Ia menjelaskan, pemilihan Makassar serta tujuh kota lainnya sebagai lokasi ekspansi bisnis, sudah berdasarkan analisis dan permintaan pasar Tunaiku. Hal itu terlihat dari banyaknya aplikasi pengajuan pinjaman yang terjadi sejak dibuka pada pertengahan Oktober.
Vishal meyakini, dalam satu tahun ke depan, akan ada ribuan aplikasi pengajuan pinjaman yang diterima perusahaan. "Di awal 2017, saya sempat menargetkan untuk pengembangan tiga kota besar sebagai target kami. Ternyata kami malah siap buka delapan kota," ujarnya.
Berdasarkan pertumbuhan peminjam, kata dia, saat ini telah mencapai 43 ribu nasabah Tunaiku. Dengan kelompok peminjam mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 15 juta.
Kini masyarakat Indonesia semakin mudah mengakses internet melalui smartphone atau ponsel pintar. Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan, pengguna internet aktif di Tanah Air menembus 88,1 juta. Angka tersebut tumbuh lebih dari lima kali lipat dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya 16 juta. Sementara itu, diperkirakan pengguna smartphone bakal mencapai 90 juta di 2019.