Selasa 21 Nov 2017 08:16 WIB

Hasil Pertanian Sukabumi Didorong Dipasarkan Secara Daring

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Hasil produksi pertanian lokal (ilustrasi)
Hasil produksi pertanian lokal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah produk hasil pertanian di Kabupaten Sukabumi didorong untuk dipasarkan secara daring. Hal ini untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan meningkatkan kesejahteraan para petani."Pemasaran hasil pertanian saat ini harus didorong melalui penjualan online," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat kepada wartawan Selasa (21/11).

Caranya, dia melanjutkan, dengan menggunakan sarana ponsel atau handphone (HP) para petani bisa menggambarkan hasil pertanian dan rincian harga yang diinginkan. Saat ini, ungkap Sudrajat, jenis barang yang di jual di media daring tidak hanya pakaian dan elektronik melainkan hasil pertanian. Peluang tersebut lanjut dia harus dimanfaatkan oleh para petani di Sukabumi.

Oleh karena itu Sudrajat mengatakan, Pemkab Sukabumi bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan kerja sama dalam hal pemberdayaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani di bidang teknologi informasi pemasaran hasil pertanian. Kerja sama ini terang dia dilakukan agar petani tidak hanya menjual gabahnya atau produksi hasil pertanian lainya dengan pedagang atau tengkulak.

Sudrajat mengatakan, petani bisaa memasarkan sendiri hasil pertaniannya melalui media daring. Sosialisasi dan pelatihan mengenai pemasaran daring ini lanjut dia sudah dilakukan di Kecamatan Jampang Tengah dan Sagaranten. Selanjutnya hal serupa dilakukan di wilayah lain seperti Surade dan Cibadak.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, pemkab mendorong agar pemasaran produk hasil pertanian dilakukan melalui media daring. "Kalau pemerintah mempunyai anggaran yang cukup bisa dianggarkan pengadaan alat komunikasinya," imbuh dia.

Namun kata dia, jika nanti jadi dialokasikan maka pemerintah berharap alat komunikasi atau HP tersebut digunakan untuk tujuan positif seperti pemasaran hasil pertanian. Sehingga sambung dia para petani dapat merasakan keuntungan dari menggarap lahan pertaniannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement