Selasa 21 Nov 2017 08:56 WIB

Rumah Sakit Indonesia di Rakhine Mulai Dibangun

Rep: mg02/ Red: Hiru Muhammad
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar, Ahad (19/11).
Foto: dok. MER-C
Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar, Ahad (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE STATE -- Pembangunan  Rumah Sakit (RS) Indonesia di Rakhine State, Myanmar resmi dimulai. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking bangunan utama yang digelar pada Minggu (19/11). Acara tersebut dihadiri Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Myanmar, Ito Sumardi.

Selain Dubes Ito, hadir pula Dirjen Kementerian Kesehatan Myanmar U Aye Thar Kyam, Secretary of State Rakhine U Tin Maung Swe serta perwakilan MER-C, Nur Ikhwan Abadi dan Ahmad Fauzi, serta insinyur yang ditugaskan untuk mengawasi pembangunan RS Indonesia.

Sekitar seribu orang dari berbagai etnis di Myanmar  berkumpul di area RS Indonesia, yang berada di Kampung Myaung Bwe, Mrauk U, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Mereka datang dari berbagai desa di sekitar area rumah sakit untuk turut menyaksikan acara groundbreaking RS Indonesia tersebut. 

Mereka yang hadir bukan hanya komunitas Budha, namun juga komunitas Muslim juga ikut menyaksikan acara pelatakan batu pertama. “Ini sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia memberikan bantuan berupa rumah sakit kepada negara pimpinan Aung San Su Kyi,” ujar Ikhwan dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (20/11).

Dubes Ito mengawali peletakan batu RS Indonesia, diikuti dengan perwakilan Kementerian Kesehatan, dan Secretary of State Rakhine. Dari MER-C diwakili Nur Ikhwan Abadi. Selain itu, perwakilan dari Muslim dan Budha juga turut melakukan peletakan batu pertama.

RS Indonesia di Rakhine merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dilakukan  MER-C dengan tujuan jangka panjang meredakan konflik kemanusiaan yang telah meminta korban jiwa ribuan manusia tersebut. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement