Rabu 22 Nov 2017 00:07 WIB

Munas NU di Lombok Sudah Siap

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (tengah) bersama Ketua PWNU NTB Taqiuddin (kanan) dalam rapat persiapan musyawarah nasional (munas) dan konferensi besar (konbes) Nadhlatul Ulama (NU) 2017 di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (tengah) bersama Ketua PWNU NTB Taqiuddin (kanan) dalam rapat persiapan musyawarah nasional (munas) dan konferensi besar (konbes) Nadhlatul Ulama (NU) 2017 di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Panitia Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 Lalu Winengan mengatakan, persiapan musyawarah nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Lombok sudah siap. Rencananya, Munas dan Konbes NU akan mulai digelar pada Kamis (23/11).

"Sudah siap. Besok pagi pun, perhelatan sudah siap," ujar Winengan di Mataram, NTB, Selasa (21/11).

Winengan menyampaikan, sejak hari ini sejumlah panitia dari pusat dan tamu peserta Munas NU sudah mulai berdatangan. Puncak kedatangan para peserta Munas NU diprediksi terjadi pada Rabu (22/11) besok. Nantinya, lanjut Winengan, para peserta Munas alam disuguhi dengan rangkaian bazar, pawai taaruf dengan sedikitnya 10 ribu orang, hingga salawat badar di depan Lapangan Sangkareang, Kota Mataram.

"Itu akan diiringi 20 drum band, yang akan mengarak bendera NU dengan panjang sekitar 40x60 meter. Insya Allah tim dari rekor MURI akan hadir juga," lanjut Winengan.

Winengan berharap ajang Munas dan Konbes NU yang baru pertama digelar di Bumi Seribu Masjid bisa menjadi salah satu kegiatan NU terbesar dalam sejarah.

"Untuk menggemakan kegiatan ini, panitia daerah pun mempersilakan tokoh-tokoh NTB dari berbagai latar belakang untuk ikut mengambil peran," kata Winengan menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement