REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya industri tinta tentunya berdampak ke bidang lainnya yang berkaitan dengan penggunaan tinta, seperti buku, seni lukis, maupun hiasan tembikar. Dengan adanya tinta, karya- karya tersebut semakin maju pesat.
Seni lukis Seni rupa mulai berkembang pesat di dunia Islam mulai abad ke-7 M, salah satunya mencakup seni lukis. Pada abad tersebutlah agama Islam semakin melebarkan sayapnya. Islam tak hanya memasuki wilayah Semenanjung Arab, tapi masuk pula ke Bizantium, Persia, Afrika, Asia, bahkan Eropa.
Para arkeolog dan sejarawan menemukan adanya lukisan dinding, lukisan kecil di atas kertas yang berfungsi sebagai gambar ilustrasi pada buku. Salah satu bukti bahwa umat Islam mulai terbiasa dengan gambar makhluk hidup paling tidak terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah (661 M -750 M) di Damaskus, Suriah. Hal itu dapat disaksikan dalam lukisan yang terdapat pada Istana Kecil Qusair Amrah yang dibangun pada 724 M hingga 748 M.
Buku Sejak peradaban Islam menguasai teknologi pembuatan kertas dan teknologi pembuatan tinta, aktivitas penulisan buku di akhir abad ke-8 M kian menggeliat. Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah buku yang terbit di era kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Pada era itu, minat baca manusianya pun tinggi sehingga setiap orang berlomba membeli dan mengoleksi buku. Ziauddin Sardar dan MW Davies dalam bukunya berjudul, Distorted Imagination, menggambarkan penerbitan buku di dunia Islam 10 abad silam, hampir setara dengan pencapain peradaban Barat saat ini, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Hampir 1.000 tahun sebelum buku hadir di peradaban Barat, industri penerbitan buku telah berkembang pesat di dunia Islam, paparnya. Tembikar Seni pembuatan tembikar atau keramik merupakan salah satu keahlian yang dimiliki para seniman Muslim di era kejayaan.
Hampir di setiap wilayah kekuasaan Islam, beragam seni rupa berkembang pesat. Hal ini menandakan bahwa peradaban umat Muslim di zaman itu mengalami masa keemasan. Keramik atau tembikar yang diproduksi para seniman Muslim pun dikenal sangat berkualitas tinggi.
Para seniman Muslim di era kekhalifahan telah membuat beragam bentuk lantai keramik yang digunakan untuk menghiasi dinding dan lantai. Tak cuma itu, para seniman pun membuat beragam barang kebutuhan sehari-hari, seperti cangkir, gelas, piring, mangkuk, botol, dan penampung air dari tembikar. Salah satu faktor yang membuat tembikar dan keramik Islam unik adalah bentuk dan hiasannya. Keramik dengan desain ukiran merupakan salah satu jenis produk yang banyak ditemukan di dunia Islam.
Produksi jenis keramik ini dimulai pada era kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Ciri-ciri keramik jenis ini memiliki desain geometris atau bentuk-bentuk flora yang dimasukkan dengan cara distempel. Keramik jenis ini dapat ditemukan di Samara, Irak, dan Fustat, Mesir. Tentunya, untuk membuat hiasan tembikar tersebut dibutuhkan tinta atau zat pewarna. Dengan demikian, hiasan tersebut menjadi lebih menarik.