REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang tentara Korea Utara (Korut) yang melarikan diri dengan melintasi Zona Demiliterasi (DMZ) yang menjadi perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel) telah ditembak sebanyak lima kali. Beruntung, saat ini ia dilaporkan telah sadar kembali.
Menurut laporan dari Korsel, tentara itu melarikan diri dari perbatasan DMZ pada pekan lalu. Ia bahkan telah tertembak berulang kali sebelum akhirnya mencapai zona aman dari Korut.
Tentara itu melintas ke sisi Korsel melalui area keamanan bersama (JSA) di Desa Panmujom pada 13 November lalu. Pada mulanya, ia menggunakan kendaraan. Namun, di tengah perjalanan ia harus keluar dari mobil yang rodanya tertembak dan mencapai tempat aman dengan berjalan kaki.
"Kami menemukan dia tidak sadarkan diri di bawah dedaunan, namun ini sangat beruntung bahwa momen berbahaya itu telah berlalu dan dia sadar kembali," ujar keterangan dari pemerintah Korsel, dilansir BBC, Selasa (21/11).
Menurut staf medis, untuk memberikan stabilitas psikologis, tentara Korut yang dianggap sebagai pembelot ke Korsel itu diberikan terapi pemulihan. Suasana di ruangan tempat ia dirawat diberikan bendera Korsel, hingga tontonan dari Negeri Ginseng itu diperlihatkan.
"Kami menempatkan sebuah bendera Korsel di dinding kamar rumah sakit guna memberikan stabilitas psikologis kepadanya," jelas keterangan staf medis Korsel.
Identitas tentara Korut yang membelot ini belum diumumkan karena alasan keamanan. Korsel melaporkan hingga 1.000 orang dari Korut telah melarikan diri ke negara mereka setiap tahunnya. Namun, sangat jarang yang memilih melewati DMZ, di mana menjadi salah satu tempat dengan penjagaan keamanan militer paling ketat di dunia.