Rabu 22 Nov 2017 18:15 WIB

In Picture: MUI Gelar Rapat Bahas Putusan MK Soal Kolom Agama di KTP

.

Red: Mohamad Amin Madani

Pleno Terkait Putuan Penghayat Kepercayaan. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) bersama Anngota DP MUI bachtiar Natsir, Natsir Zubaedi, dan Abdullah Djubaedi (dari kiri) memimpin Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pleno Terkait Putuan Penghayat Kepercayaan. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) bersama Anngota DP MUI bachtiar Natsir, Natsir Zubaedi, dan Abdullah Djubaedi (dari kiri) memimpin Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pleno Terkait Putuan Penghayat Kepercayaan. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) bersama Anngota DP MUI bachtiar Natsir, Natsir Zubaedi, dan Abdullah Djubaedi (dari kiri) memimpin Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pleno Terkait Putuan Penghayat Kepercayaan. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) bersama Anngota DP MUI Natsir Zubaedi, dan Abdullah Djubaedi (dari kiri) memimpin Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pleno Terkait Putuan Penghayat Kepercayaan. Pimpinan PP Gontor K.H. Hasan Abdullah Sahal memberikan masukan saat Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11). (FOTO : Republika/ Wihdan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) bersama Anngota DP MUI bachtiar Natsir, Natsir Zubaedi, dan Abdullah Djubaedi (dari kiri) memimpin Rapat Pleno ke-22 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/11).

 

Pada Rapat Pleno kali ini membahas terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal penghayat kepercayaan yang masuk kolom agama di KTP. Rapat ini juga akan memberi masukan kepada Kemendagri soal teknis pelaksanaan putusan MK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement