REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) Dompet Dhuafa mengajak siswa-siswi untuk tidak korupsi dengan menggelar pelatihan melalui menulis fiksi anti korupsi dipusatkan di sekolah Athirah 1 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Peserta diberikan pengetahuan tentang korupsi, nilai-nilai antikorupsi, dan tentunya materi menulis fiksi," kata Penanggung jawab kegiatan bertema Roadshow Generasi Baik, Rizki Oktaria Putri, di Makassar, Rabu (22/11).
Rizki mengatakan melalui kegiatan tersebut diharapkan para siswa mulai mengenal korupsi, terutama tindakan korupsi yang secara tidak sengaja sering dilakukan sehari-hari. Salah satunya, lanjut dia, dengan membangun kesadaran antikorupsi di dalam pribadi masing-masing seperti mengamalkan dan membiasakan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan keseharian mereka.
Selanjutnya, siswa dapat menyebarkan semangat antikorupsi dan melawan korupsi melalui cara yang kreatif dan menarik, yaitu melalui karya tulisan fiksi mereka yang dituliskan. Selain itu, tidak hanya melalui tulisan, ke depan mereka juga bisa melawan korupsi melalui karya kreatif lainnya seperti video, desain gambar, film, dan lainnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Dompet Dhuafa Sulsel Andriansyah pada kesempatan itu menuturkan kegiatan tersebut akan menanamkan nilai-nilai anti korupsi, tentunya para peserta akan belajar tentang antikorupsi melalui tulisan.
"Siapa disini yang belum pernah mencontek?" begitu pertanyaan yang dilontarkannya saat berinterkasi dengan peserta. Pertanyaan sederhana, tetapi tidak ada satupun di antara peserta mengacungkan jarinya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Humas Sekolah Islam Athirah, Khasan. Dirinya mengemukakan kegiatan ini sudah tepat sasaran karena literasi sedang tren saat ini. Melalui literasi dan nilai-nilai antikorupsi, Dompet Dhuafa, kata dia, dapat memberikan dorongan kepada anak-anak pelajat di tingkat SMA sederajat karena mereka harapan melanjutkan estapet kepemimipinan serta generasi harapan untuk melawan korupsi di negeri ini.
"Sudah saatnya orang baik bergerak. Kenapa? Karena kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dari kejahatan yang teroganisir," paparnya mengapresiasi kegiatan itu.
Pelatihan ini menghadirkan tim Pusat Edukasi Antikorupsi KPK melalui Obat Manjur (Orang Hebat Main Jujur), bermain, belajar, dan berbagi yang menyebarkan semangat antikorupsi dan nilai-nilai integritas melalui media papan permainan (board game) kepada peserta workshop. Kemudian dilanjutkan workshop Menulis Fiksi Antikorupsi Bersama Penulis Tasaro G.K selaku penulis buku tetralogi Muhammad. Para peserta Roadshow Generasi Baik dari Makassar nantinya akan bergabung dengan komunitas Generasi Baik yang sudah ada.
Untuk Makassar kegiatan tersebut diikuti 50 peserta terpilih dari berbagai perwakilan sekolah tingkat SMA, SMK, MA dan sederajat di sejumlah sekolah tersebar di Kota Makassar. Sejauh ini grup sudah beranggotakan sekitar 170 orang dari wilayah Jabodetabek.
Pascapelatihan mereka akan tetap diberikan pelatihan secara daring elalui grup yang akan diisi pemateri-pemateri profesional lainnya. "Inilah salah satu ikhtiar kita untuk membangun generasi Indonesia yang berkarakter. Mimpi kita tentunya sama, yaitu Indonesia Tanpa Korupsi. Generasi BAIK #MudaMelawanKorupsi," ujar Rizki.