Kamis 23 Nov 2017 10:04 WIB

Kiai dan Santri NW Doakan Jokowi Terpilih Lagi

Joko Widodo - Presiden Indonesia
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo - Presiden Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Saat mengunjungi Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani (NW) di Kecamatan Suralaya, Kabupaten Lombok Timur, Presiden Joko Widodo didoakan bersama-sama agar terpilih kembali untuk periode kedua pemerintahannya. Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Pondok Pesantren NW, di Lombok Timur, Kamis (23/11) pagi, disambut oleh keluarga besar pengasuh pondok yakni Ketua YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, Hj Sitti Raihanun Zainuddin dan Sekretaris YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, KH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

Presiden Jokowi kemudian bersilaturahim dengan pengasuh dan pimpinan pondok pesantren itu selama sekitar 30 menit. Selanjutnya Presiden Jokowi menyambangi Masjid Pondok Pesantren NW yang telah dipenuhi ribuan santri dan santriwati.

Para santri yang antusias menyambutnya lalu duduk tenang saat Presiden dan pengurus serta pimpinan pondok pesantren duduk untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh Sekretaris YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, KH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

Lalu Gede juga yang mendoakan agar Presiden Jokowi kembali terpilih untuk periode kedua pemerintahannya dan diaminkan oleh ribuan santri yang hadir. Jokowi tak bereaksi apa pun saat mereka memanjatkan doa tersebut dan tetap dengan khusyuk turut serta berdoa.

Gubernur NTB TGB Zainul Majdi yang turut serta mendampingi duduk di sisi barisan kiri Presiden tampak juga mengikuti doa tersebut. Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan penduduk 258 juta jiwa, memiliki 700 suku, dan 1.100 bahasa daerah.

"Oleh sebab itu saya mengajak mari kita semua untuk terus menjaga karena 87 persen penduduk Indonesia adalah Muslim dan Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Inilah yang harus kita jaga, harus kita rawat persaudaraan kita, persatuan kita, ukhuwah wathaniyah kita harus kita rawat," katanya.

Presiden menyempatkan diri untuk berdialog dengan para santri, memberikan pertanyaan, dan menghadiahkan tiga sepeda kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan sederhana dan melafalkan Pancasila. Presiden sempat berjanji pula akan datang kembali ke pesantren tersebut pada Maret 2018. Pesantren itu dirintis oleh kakek dari Gubernur NTB Zainul Majdi, namun terpecah menjadi dua kepengurusan hingga saat ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement