REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Jembatan darurat (bailey) untuk menggantikan jembatan sebelumnya yang roboh diterpa banjir, kembali ambruk pada Kamis (23/11). Jembatan yang berada di Desa Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Lampung tersebut goyah karena sering dilalui kendaraan berbobot melebihi kapasitas jembatan darurat.
Keterangan yang diperoleh Republika dari warga setempat, Kamis (23/11), jembatan bailey tersebut ambruk pada Kamis siang, setelah sebelumnya kendaraan truk bermuatan lebih melintas setiap hari. Padahal, jembatan darurat tersebut hanya diperbolehkan untuk kendaraan roda empat muatan ringan dan roda dua.
"Jembatan ambruk gara-gara truk muatan berat selalu melintas, padahal hanya untuk kendaraan pribadi dan motor saja," kata Gunawan, warga Krui, Pesisir Barat. Ambruknya jembatan bailey yang mulai dioperasikan sejak 27 Oktober lalu, hanya mampu bertahan tidak sampai sebulan sejak kejadian jembatan permanen ambruk diterjang banjir pada 12 Oktober 2017.
Belum dapat dikonfirmasi, korban yang ada saat jembatan tersebut ambruk. Namun, masyarakat menyaksikan jembatan ambruk untuk yang kedua kalinya. Arus kendaraan dari Bengkulu dan Bandar Lampung terputus total. Kendaraan yang biasa melintas di jalinbar dialihkan kembali ke jalan lintas tengah melalui Bukit Kemuning Liwa Krui.