Jumat 24 Nov 2017 11:08 WIB

Jalur Kereta Api yang Longsor Dinyatakan Aman

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT KAI telah membersihkan jalur yang tertimpa longsoran tanah di antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Cipeundeuy. Menurut Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus sejak Jumat (24/11) dini hari tadi, tepatnya pada pukul 02.35 WIB, jalan rel yang tertimbun longsor sudah selesai diperbaiki dan dinyatakan aman.

"Kereta yang pertama lewat di lokasi adalah KA Malabar pada pukul 03.32 WIB, ujar Joni, Jumat (24/11).

Menurut Joni, perbaikan jalur yang terkena longsor itu dilakukan secara marathon dengan melibatkan berbagai pihak. Karena lokasi longsor begitu banyak, PT KAI Daop 2 memperhatikan aspek keselamatan dengan benar-benar memastikan bahwa lokasi aman untuk dilalui.

“Kami mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi," katanya.

Joni menjelaskan, proses pembersihan material longsoran dari jalur kereta membutuhkan pengerjaan lebih lama untuk benar-benar memastikan keselamatan perjalanan kereta api. "Hal ini diluar prediksi kami karena kondisi medan yang cukup sulit," katanya.

Joni mengakui, sebelumnya akibat longsor yang terjadi di 8 titik pada hari Selasa (22/11), pola operasional kereta api mengalami gangguan. Banyak keterlambatan yang terjadi karena antrian kereta yang akan melewati lokasi. 

Saat ini, kereta sudah bisa melewati jalur selatan dengan pembatasan kecepatan 5 km/jam saat melintas di lokasi bekas longsoran. Joni mengatakan, selama ini titik-titik rawan di Daerah Operasi 2 Bandung selalu diawasi dengan ditempatkan 169 petugas penjaga daerah rawan. 

“Alhamdulillah, kejadian kemarin itu pun dapat segera ditemukan oleh petugas penjaga daerah rawan sehingga penanganannya bisa segera kami lakukan, kata Joni.

Menurutnya, pada saat kondisi curah hujan tinggi, petugas PT KAI akan meningkatkan frekuensi pemeriksaan. Hal ini dilakukan, untuk memastikan kondisi prasarana agar tetap aman dilalui kereta api. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement