Sabtu 25 Nov 2017 05:15 WIB

Sejumlah Pengusaha Menutup Usahanya Demi Acara Ngunduh Mantu

Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat Mangalo-alo Mora pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat Mangalo-alo Mora pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaku usaha yang mengelola bisnis di Komplek OCBC yang berdampingan dengan lokasi ngunduh mantu mengaku ikhlas menutup usahanya sementara demi kelancaran dan kesuksesan pernikahan puteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Kepada wartawan di Medan, Jumat (24/11), Koordinator Komplek OCBC Mardiah Siregar mengatakan, sebelum menutup usaha untuk sementara, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh pemilik usaha.

Dalam pertemuan di salah satu rumah makan yang ada di Komplek OCBC tersebut, dijelaskan adanya permintaan untuk menutup usaha sementara ketika ngunduh mantu berlangsung. Ketika dijelaskan tujuannya, hampir semua pelaku usaha menyatakan persetujuannya karena penutupan usaha tersebut hanya selama tiga hari.

Secara ekonomi, mungkin penutupan usaha sementara itu menyebabkan keuntungan berkurang karena aktivitas bisnis yang tidak dijalankan. Apalagi pihaknya selaku pengelola komplek harus membongkar sejumlah bangunan untuk mendukung kelancaran dan keindahan area sekitar pernikahan.

Namun sebagai warga Kota Medan, banyak pelaku usaha tersebut justru merasa bangga atas pernikahan puteri Presiden Joko Widodo di sekitar lokasi usahanya. "Sebagai warga Kota Medan, kita bangga karena adanya warga kita yang menikah dengan keluarga presiden," katanya.

Pengusaha yang sering dipanggil Butet tersebut membantah jika banyak pelaku yang protes dan keberatan atas permintaan untuk menutup usaha selama tiga hari tersebut. Sebagai rakyat yang taat kepada pemimpin, Butet mengaku kesediaan untuk menutup usaha sementara waktu tersebut sebagai bentuk loyalitas dan kecintaan kepada pemimpin.

"Kita bangga sebagai warga Medan. Ini juga bentuk dukungan dan loyal kita kepada pemimpin," katanya.

Sebelumnya, pemberitaan yang menyebutkan pelaku usaha di sekitar lokasi nguduh mantu Presiden Joko Widodo merasa rugi karena harus menutup usahanya ketika pesta pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution berlangsung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement