REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta para guru mengajari lima nilai utama untuk penguatan pendidikan karakter (PPK) yaitu nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman menjelaskan, ketika berbicara mengenai penumbuhan nilai-nilai karakter maka dalam pasal 3 peraturan presiden (Perpres) 87/2017 tentang PPK telah disebutkan bahwa terdiri dari 18 karakter. Kemudian dalam konteks peraturan perundang-undangan 18 karakter tersebut, kata dia, dilakukan kristalisasi berdasarkan nilai-nilai dan aktualisasi pancasila. Kemudian ini menjadi lima nilai utama yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
"Kelima nilai ini bukan yang terpisah namun nilai yang menjadi satu kesatuan," katanya saat pembukaan pameran hari guru nasional (HGN) 2017, di Jakarta, Jumat (24/11).
Namun, ia mengingatkan kalau di setiap satuan pendidikan tetap diberikan ruang kreativitas untuk merumuskan atau menciptakan nilai-nilai utama tersendiri. Disatu sisi ia meminta nilai ini harus dipastikan tidak akan pernah keluar dari akar kelima nilai tersebut. Ia menambahkan kebijakan publik tentang penguatan nilai karakter tidak akan ada artinya bila para guru tidak mampu melalukan transformasi kebijakan publik menjadi kebajikan publik.
"Dengan kebajikan publik Insya Allah tentu saja upaya-upaya penguatan pendidkan karakter akan tercapai," ujarnya.
Sehingga, kata dia, para guru bisa menumbuhkan anak-anak generasi emas 2045 mendatang yang memiliki nlai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.