Sabtu 25 Nov 2017 12:53 WIB

Jokowi dan Istri Berikan Ulos untuk Kahiyang/Bobby

Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution memegang Ethes anak Gibran Rakabuming di sela ritual adat
Foto: Septianda Perdana/ANTARA
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution memegang Ethes anak Gibran Rakabuming di sela ritual adat "Mangalo-alo Mora" pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi memberikan ulos kepada putri dan menantunya, Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution.

Pemberian ulos tersebut merupakah salah satu prosesi dalam puncak pesta pernikahan Kahiyang dan Bobby di perumahan Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi di Kota Medan pada Sabtu (25/11).

Kahiyang dan Bobby sebelumnya sudah melakukan prosesi Iparidion, yaitu "siraman" Kahiyang dan Bobby oleh keluarga mempelai laki-laki. Keduanya dimandikan di replika sungai di depan rumah Bobby, sebelum naik ke pelaminan.

Filosofi dari proses itu adalah menjadi tanda bahwa Bobby dan Kahiyang sudah menjadi suami istri yang disimbolkan dengan raja dan ratu yang mandi di air terjun.

Setelah itu, Bobby dan Kahiyang masuk ke dalam tempat acara dan mendapatkan gelar Sutan Porang Gunung Baringin Naposo untuk Bobby dan Namora Pinayungan Hasayangan untuk Kahiyang.

Presiden dan Ibu Iriana Jokowi selanjutnya menyematkan ulos godang kepada Bobby dan Kahiyang sebagai simbol agar mereka selalu rukun dan damai. Dengan filosofi ulos pada musim kemarau dapat berfungsi untuk memayungi dan pada musim hujan dapat menjadi selimut.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga melemparkan beras kuning kepada kedua pengantin sebagai tanda kemakmuran. Setelah itu, kedua pengantin diberikan makan dalam prosesi "Mangupa Tondi dohot Badan" yang berisi nasi, ayam, ikan, dan telur.

Pemberian makan itu dilakukan oleh para tetua raja Siregar sekaligus memberikan nasihat kepada kedua pengantin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement