Ahad 26 Nov 2017 06:29 WIB

Jokowi Cuma Sehari Belajar Manortor

Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan sepatunya saat resepsi ngunduh mantu pernikahan putri dan menantunya Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan sepatunya saat resepsi ngunduh mantu pernikahan putri dan menantunya Kahiyang Ayu-Bobby Afif Nasution di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Issha Harruma

Presiden Joko Widodo ikut manortor atau menari tortor dalam pesta adat putrinya, Kahiyang Ayu, dan sang suami, Bobby Nasution. "Belajar satu hari. Sudah tahu dan, ya, karena ini sebuah budaya, sebuah acara adat yang harus kita ikuti," kata Jokowi seusai acara di Bukit Hijau Regency, Kompleks Taman Setiabudi Indah, Medan, Sabtu (25/11).

Selain manortor, Jokowi juga memberikan ajar poda atau nasihat kepada Kahiyang dan Bobby. Tak hanya bahasa Indonesia, empat ajar poda ini juga disampaikan dalam Bahasa Mandailing.

Dalam nasihat pertamanya, Jokowi menyampaikan pantun hangoluan teas hamatean. "Artinya apa, untuk hidup bahagia itu harus menjaga sopan dan santun. Kalau tidak menjaga sopan santun, malapetaka yang akan datang," katanya.

Nasihat kedua, suan tobu di bibir dohot di ate-ate yang berarti manis tidak hanya di mulut tetapi juga di hati. Artinya, kebaikan yang dikatakan itu juga kebaikan yang dilakukan dengan sepenuh hati.

Selanjutnya, tangi di siluluton, inte di siriaon, artinya jika ada kemalangan, keduanya tetap wajib datang dan menolong walaupun tidak diundang. Namun, jika ada kegembiraan, mereka hanya wajib datang kalau diundang.

Terakhir, bahat disabur sabi, anso adong salongon. Kalimat ini bermakna kita tidak akan memetik hasilnya jika tidak menanam. Artinya, Bobby-Kahiyang harus banyak berbuat kebaikan agar menuai kebahagiaan. "Jelas sekali pesan-pesannya di filosofi-filosofi tadi," ujar Jokowi.

Joko Widodo bersama Iriana tiba di lokasi pesta adat putri mereka di Bukit Hijau Regency, Taman Setiabudi Indah, Medan, sekitar pukul 09.00. Keduanya disambut tortor mundur dan tabuhan gordang sambilan serta pencak silat.

Keduanya ditemani putra sulung mereka, Gibran Rakabuming Raka, bersama istrinya, Selvi Ananda, dan anak mereka, Jan Ethes Narendra.

Jokowi hadir bukan hanya sebagai mertua Bobby Nasution, melainkan juga sebagai raja. Dia pun diberikan selembar daun sirih sebagai bentuk penyambutan.

"Bapak disambut sebagai tokoh yang sangat dihormati. Bapak sebagai raja adat, maka disambut sebagai raja adat," kata pihak keluarga yang menyambut.

Keduanya lalu diberikan ulos oleh seorang raja adat. Pemberian kain khas Batak ini agar Jokowi dan keluarga selalu diberikan kesehatan.

(Pengolah: Nina Ch).

.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement