Ahad 26 Nov 2017 14:54 WIB

Luhut Bantah Pernikahan Bobby-Kahiyang Ada Agenda Politik

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan putra bungsu Kaesang Pangarep berada di dalam kereta kencana pada kirab budaya rangkaian dari prosesi 'ngunduh mantu' pernikahan putri presiden, Kahiyang Ayu Siregar-Bobby Afif Nasution, di Medan, Sumatra Utara, Ahad (26/11).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan putra bungsu Kaesang Pangarep berada di dalam kereta kencana pada kirab budaya rangkaian dari prosesi 'ngunduh mantu' pernikahan putri presiden, Kahiyang Ayu Siregar-Bobby Afif Nasution, di Medan, Sumatra Utara, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan membantah adanya agenda politik dalam pesta pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Medan. Hal ini disampaikan terkait munculnya isu pesta tersebut untuk menarik suara masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan.

"(Pernikahan) politik apanya. Kalau politik itu kan tokoh-tokoh. Nah, ini besannya Pak Presiden kan rakyat biasa. Jadi itu terlalu mengada-ada menurut saya," kata Luhut di lokasi resepsi di Bukit Hijau Regency, kompleks Taman Setiabudi Indah, Medan, Ahad (26/11).

Luhut memastikan, tidak ada agenda politik dalam pernikahan keduanya seperti yang ditudingkan pihak tertentu. "Apanya agenda politik. Kalau kawin sama anaknya siapa, tokoh gitu," ujar dia.

Dia pun berharap, tidak ada pihak yang membuat komentar negatif di saat momen berbahagia ini. "Saat ini, orang sedang berbahagia. Janganlah kita membuat komentar macam-macam," kata Luhut.

Beberapa waktu terakhir, pesta pernikahan Bobby-Kahiyang dikaitkan dengan perolehan suara Joko Widodo-Jusuf Kalla di Tapanuli Bagian Selatan dalam Pilpres lalu. Kawasan ini merupakan kampung halaman Bobby Nasution dan keluarganya.

Di empat kabupaten di kawasan Tapanuli Bagian Selatan, pasangan Jokowi-JK kalah dari pasangan Prabowo-Hatta. Sementara di lima kabupaten, mereka kalah telak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement