Selasa 28 Nov 2017 11:54 WIB

Penumpang Asing Pilih Terbang dari Surabaya

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Penumpang berkewarganegaraan asing yang sedianya berangkat ke negara asalnya dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memilih mengalihkan penerbangannya dari Surabaya. Wisatawan asal Singapura, Sarah Lee (37 tahun) memutuskan tidak memperpanjang hari menginapnya di Bali.

"Berangkat dari Surabaya lebih baik karena kondisi di Bali tidak pasti," kata Sarah dijumpai Republika.co.id di Terminal Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (28/11).

Penumpang maskapai Jetstar tersebut sebelumnya berlibur selama lima hari di Bali. Sarah bersama dua rekannya bahkan sempat berkunjung ke obyek wisata Tirta Gangga yang berada di Kabupaten Karangasem.

Jetstar menyediakan penerbangan langsung Surabaya-Singapura via Bandara Juanda dengan sederet pilihan jadwal. Meski sedikit terlambat sampai di rumah, Sarah tak mempermasalahkan karena keselamatan menjadi prioritas utama.

Wisatawan asal India, Prita Mohan (31) tak menyangka jika kunjungan pertamanya ke Bali dibumbui pengalaman kurang mengenakkan. Wanita asal Mumbai ini datang ke Bali sejak sepekan lalu. Ia dijadwalkan terbang ke New Delhi hari ini.

Sama dengan Sarah, Prita memilih melanjutkan penerbangannya ke India via Surabaya. Dia dan rombongannya memutuskan untuk menyewa elf ke Surabaya setelah menjadwal ulang (reschedule) tiketnya ke maskapai. "Saya bersyukur datang ke Bali tidak sendiri. Ada banyak teman dari India sehingga tidak terlalu khawatir," katanya.

Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Perum Damri dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyiapkan lebih dari 100 bus untuk memobilisasi wisatawan yang terdampak penutupan bandara. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 40 bus Damri dan 60 bus pariwisata milik Organda. "Kami bantu wisatawan yang ingin berangkat dari bandara ke Terminal Mengwi juga Pelabuhan Padangbai. Itu digratiskan," katanya.

Notice to Airmen (Notam) bernomor A4242/17 kembali memberlakukan penutupan Bandara Ngurah Rai mulai pukul 07.00 WITA hari ini hingga Rabu (29/11) pukul 07.00 WITA. Estimasi penumpang yang terdampak sekitar 59.539 orang dari 443 penerbangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement