REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat setidaknya ada tiga rumah roboh di daerah ini karena terdampak hujan deras disertai angin pada Selasa (28/11). "Terjadi tiga titik kejadian rumah roboh di beberapa desa wilayah Bantul akibat hujan disertai angin kencang yang melanda Bantul pada Selasa kemarin," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu (29/11).
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali dan operasional (Pusdalpops) BPBD Bantul tiga rumah roboh tersebut terdapat di Desa Selopamioro Imogiri dua rumah, Desa Wukirsari Imogiri satu rumah roboh. Laporan kejadian rumah roboh itu terdata hingga Selasa (28/11) sore, sehingga masih bersifat sementara, dan kemungkinan masih ada perubahan data di lapangan.
Meski hujan disertai angin kencang karena dampak Siklon Tropis Cempaka di wilayah DIY itu menyebabkan rumah roboh, namun tidak dilaporkan ada korban jiwa, karena saat kejadian penghuni sedang tidak ada di rumah. Selain rumah roboh, hujan deras pada Selasa (28/11) sebabkan pohon tumbang di puluhan lokasi dan banjir genangan air di beberapa desa wilayah Bantul, serta tanah longsor yang menimpa sejumlah bangunan dan fasilitas.
Dwi Daryanto menjelaskan, atas kejadian tersebut tindakan yang dilakukan oleh relawan, warga dan komponen penanggulangan bencana melakukan pengkondisian lokasi kejadian dengan pembersihan, pemotongan, evakuasi korban dan pembukaan jalan.
Pihak yang terlibat dalam penanganan bencana itu yaitu TRC (tim reaksi cepat) BPBD Bantul, relawan dan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Setempat, Koramil, Kodim, Polsek, Polres, TRC Rapi dan warga setempat. BPBD Bantul mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang terjadi pada cuaca ekstrim saat ini.