REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Utara (Bank Sumut) menyatakan tahun depan akan lebih fokus mengembangkan layanan digital. Salah satunya dengan mengadopsi sistem pembayaran menggunakan QR Code milik Bank DKI.
"QR Code-nya Bank DKI itu nanti langsung diadopsi oleh semua BPD. Kami kan Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah)," ujar Direktur Utama Bank Sumut sekaligus Sekjen Asbanda Edie Rizliyanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa sore, (28/11).
Ia menjelaskan, saat ini QR Code milik Bank DKI masih baru, sehingga BPD lainnya akan mengadopsinya bila sistem tersebut sudah siap sepenuhnya.
"Bank DKI sekarang baru uji coba. Jadi kita (Asbanda) nunggu Bank DKI sudah siap dan settle barulah kita langsung adopsi saja," ujar Edie.
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI sekaligus Ketua Asbanda Kresno Sediarsi menyatakan, kini sistem pembayaran QR Code sudah berjalan. Dengan total merchant sebanyak 3.700.
"Jadi bisa digunakan mulai dari lifestyle sampai ke tingkat warteg," kata Kresno saat ditemui di Jakarta, Selasa sore, (28/11). Hanya saja, kata dia, animo pengguna QR Code masih harus ditingkatkan.
Ia menyebutkan, saat ini pengguna QR Code Bank DKI sudah sekitar 20 ribu. Rencananya, ke depan akan terus ditambah.
Menurutnya, tidak sulit menerapkan sistem QR Code. Pasalnya, bank tinggal bekerja sama dengan merchant, lalu data-datanya dimasukkan ke sistem QR Code.
"Anggarannya pun murah. Tidak sampai Rp 50 miliar," kata Kresno.
Ia menuturkan, Bank DKI merupakan bank pertama yang menggunakan QR Code. "Yang lain mungkin sudah rencanakan tapi mungkin belum," ujarnya.
Tahun ini Bank DKI meluncurkan aplikasi layanan keuangan JakOne Mobile yang terdiri dari mobile banking dan mobile wallet yang bisa digunakan sehari-hari. Dengan aplikasi tersebut, pembayaran bisa dilakukan pengguna hanya dengan melakukan scanning pada QR Code yang disediakan oleh merchant-merchant.