Kamis 30 Nov 2017 17:52 WIB

Bandara Lombok Ditutup Lagi, 72 Penerbangan Dibatalkan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah penumpang turun dari pesawat Lion Air setelah gagal berangkat menuju ke Surabaya setelah penutupan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/11).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Sejumlah penumpang turun dari pesawat Lion Air setelah gagal berangkat menuju ke Surabaya setelah penutupan Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav) menggungkapkan penutupan Bandara Lombok Praya berdampak kepada penerbangan. Hal itu terkait diterbitkannya Notice to Airmen (NOTAM) nomor B9033/17 untuk menutup bandara pada Kamis (30/11) mulai 10.37 WITA hingga pukul 24.00 WITA.

Wisnu menuturkan penutupan bandara tersebut berdampak pada pembatalan penerbangan baik penerbangan internasional maupun domestik. "Data yang kami terima ada sebanyak 72 penerbangan dari enam jalur penerbangan domestik dan dua jalur penerbangan internasional dari dan menuju Lombok yang terkena dampak dari pentupan bandara ini," kata Wisnu, Kamis (30/11).

Pembatalan penerbangan terdiri dari 34 keberangkatan dan 37 kedatangan. Maskapai Garuda Indonesia membatalkan 11 keberangkatan dan 11 kedatangan. Lion Air membatalkan sepuluh keberangkatan dan 12 kedatangan.

Batik Air membatalkan empat keberangkatan dan empat kedatangan. Citilink membatalkan tiga keberangkatan dan tiga kedatangan. Wings Air membatalkan empat keberangkatan dan lima penerbangan. Air Asia membatalkan duabkeberangkatan dan dua kedatangan.

Selain itu, sebanyak dua penerbangan menuju Lombok harus kembali ke bandara asal mengalami Return to Base (RTB) ke Jakarta, yaitu Lion 656 dan Batik Air 6506. "Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanis sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun," ujar Wisnu.

Keputusan untuk menutup kembali Bandara Lombok Praya setelah adanya rapat dengan stakeholder penerbangan didukung data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) karena area ruang udaranya masih tertutup debu vulkanis. Sebaran debu vulkanis erpantau mengarah ke arah tenggara menyebar dengan kecepatan 10 knots pada ketinggian dari permukaan sampai dengan flight level 21 ribu kaki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement