REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW terbiasa merapikan rambutnya dengan cara disisir. Namun beliau tidak berlebihan dalam urusan kerapian. Inilah teladan yanng baik bagi kaum Muslim dalam urusan kerapian diri.
Dikutip dari buku yag berjudul ‘Teladan Muhammad’ bahwa dikatakan Rasulullah SAW Berlaku sederhana dalam urusan kerapian. Tidak berlebihan hingga menghabiskan waktu atau bahkan muncul sikap ujub (bangga diri). Berikut adalah cara beliau dalam merapikan rambut:
Memperbanyak Minyak Rambut
Anas bin Malik ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW suka memperbanyak minyak rambut, merapikan jenggot, serta mengenakan penutup kepala hingga pakaian beliau menyerupai pakaian penjual minyak.” (HR. Tirmidzi dan Baihaqi)
Menyisir dari Kanan
Aisyah meriwayatkan, “Rasulullah SAW suka mendahulukan anggota tubuh yang kanan ketika bersuci, menyisir rambut, dan mengenakan sandal.” (HR. Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Tidak Berlebihan dalam Merapikan Rambut
Abdullah bin Mughaffal meriwayatkan, “Rasulullah SAW melarang kami untuk merapikan rambut dengan berlebihan, kecuali hanya sekali.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad)
Menyisir Rambut Sesekali
Seorang sahabat Rasulullah SAW meriwayatkan kepada Humaid bin Abdurrahman ra, “Rasulullah SAW hanya menyisir rambutnya sesekali.” (HR. Tirmidzi)