Jumat 01 Dec 2017 06:39 WIB

Komisi A DPRD DIY Bawa Tukang Pijat ke Posko Pengungsi

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Komisi A DPRD Yogyakarta, dipimpin Eko Suwanto mengunjungi posko pengungsi Kebon Agung Bantul, Kamis (30/11)
Foto: Istimewa
Anggota Komisi A DPRD Yogyakarta, dipimpin Eko Suwanto mengunjungi posko pengungsi Kebon Agung Bantul, Kamis (30/11)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi A DPRD DIY yang dipimpin Eko Suwanto mengunjungi posko pengungsi Kebon Agung Bantul. Mereka membawa sekitar 10 pemijat baik pria maupun perempuan, Kamis sore (30/11).

Relawan pemijat ini secara sukarela dan gratis membantu masyarakat. "Sebelumnya juga sudah pernah membantu saat bencana Merapi dulu. Saya mendampingi sudah cukup lama," kata Eko pada Republika.co.id, Kamis malam(30/11).

Menurutnya, jumlah pemijat yang didampinginya cukup banyak dan pengurusnya lengkap se DIY. "Pada prinsipnya siap mengabdi membantu. Mereka tidak hanya bertugas di Kebon Agung saja. Tadi yang di Kebon Agung ada 10 orang pemijat yang sudah bersertifikasi. Mereka siap memberikan layanan untuk menjaga kebugaran para pengungsi dan petugas," ujarnya.

Lama pijatnya variatif, ada yang 30 menit dan bahkan adayang lebih. Eko mengaku tadi juga memijat salah satu warga meskipun tidak lama dan diteruskan ahlinya. Ia menambahkan, para pemijat akan membantu beberapa hari yang akan datang. "Kita lihat perkembangan. Para pemijat tersebut selain memijat para pengungsi, juga para relawan yang bertugas di posko pengungsian tersebut," kata wakil dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Komisi A DPRD DIY yang berkunjung terdiri atas Eko Suwanto, Sukarman, Agus Sumartono, Edi Susilo dan Albani. Mereka selain menyerahkan bantuan natura untuk kebutuhan pengungsi seperti sarung, makanan, juga membawa wedang uwuh. "Agar setelah dipijat mereka bisa minum wedang uwuh yang membuat badan hangat dan menjaga stamina," jelas Eko.

Di bagian lain ia mengatakan Komisi A DPRD DIY memberikan dukungan penuh kepada upaya Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY dalammengkoordinasikan seluruh potensi penanggulangan bencana akibat efek siklon Cempaka ke daerah terdampak di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Yogyakarta.

Hingga Kamis dilaporkan ada 149 titik kejadian pohon tumbang yangmengakibatkan tiga korban luka 17 unit rumah rusak. Sebanyak 151 titik kejadian longsor yang mengakibatkan enam korban luka dan enam korban meninggal. Selanjutnya, ada 135 titik kejadian banjir mengakibatkan satu korban meninggal dan setidaknya 11 unit rumah rusak.

Jumlah titik pengungsian ada 80 tempat dengan 8.679 jiwa pengungsi yang tersebar di kota Yogyakarta, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo danSleman. "Secara umum untuk koordinasi antar lembaga sudah berjalan baik terkait alur distribusi tugas dan logistik ke para korban terdampak bencana," kata Eko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement