REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta masyarakat agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrim yang merupakan potensi dampak dari dua bibit siklon tropis baru.
"Pada tanggal 1 Desember 2017, BMKG memantau Siklon Tropis Dahlia, Bibit Siklon Tropis 93W dan Bibit Siklon Tropis 97S," kata Kepala BMKG Prof Dwikora Karnawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (1/12).
Diwikora Karnawati mengungkapkan, bibit siklon tropis 93 W terpantau di Laut Andaman sebelah utara Aceh, dengan kecepatan maksimum 56 kilometer per jam. Bibit siklon 93W itu bergerak ke arah timur menjauhi Indonesia dan intensitasnya diperkirakan stabil.
Dampak dari bibit 93W berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Aceh bagian utara, angin kencang hingga lebih dari 37 kilometer per jam di Aceh dan selat Malaka bagian utara, serta gelombang 2,5-4 meter di perairan Lhoksumawe, perairan Sabang, perairan utara dan barat Aceh.
Sementara bibit siklon tropis 97S terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara TImur, dengan kecepatan angin maksimum 28 kilomter per jam. Bibit siklon 97S bergerak ke arah barat daya dan menjauhi Indonesia, serta diperkirakan akan mengalami peningkatan intensitas dalam jangka waktu 24 jam ke depan.
Dampak dari bibit 97S berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat di Nusat Tenggara Timur, serta gelombang 2,5-4 meter di perairan barat Lampung, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa Timur hingga Lombok.
Sedangkan siklon tropis Dahilai berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Tengah dengan kecepatan angin maksimum 95 kilometer per jam, bergerak ke timur-tenggara menjauhi Indonesia. Dampak siklon tropis Dahlia berupa hujan sedang hingga lebat di Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, dan Bali, serta angin kencang hingga lebih dari 37 kilometer per jam di daerah-daerah tersebut.
Dampak lainnya dari Dahlia adalah gelombang 2,5-4 meter di perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu, Laut Jawa bagian tengah, perairan utara Jateng, kemudian gelombang empat-enam meter di perairan selatan Banten hingga Jateng, serta gelombang enam-tujuh meter di Samudear Hindia selatan Jateng hingga Jatim.
Secara umum, masyarkaat diimbau agar mewaspadai potensi genangan, banjir mupaun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Masyarakat juga diimbau agar waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat mengakibatkan pohon tumbang atau baliho roboh, tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
Selain itu, diimbau pula agar mewaspadai kenaikan tinggi gelombang, hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil, serta menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.