Sabtu 21 Jun 2025 10:16 WIB

Juni Hampir Berakhir Kemarau Belum Muncul, Ini Kata BKMG

Tren pengurangan curah hujan mulai terasa di sebagian wilayah Indonesia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kepala BMKG , Dwikorita Karnawati di Kantor Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, Sumatra Barat, Senin (20/3/2023)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kepala BMKG , Dwikorita Karnawati di Kantor Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, Sumatra Barat, Senin (20/3/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisa hingga awal Juni 2025, baru sekitar 19 persen zona musim di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. Sehingga, sebagian besar wilayah di Indonesia hingga saat ini masih berada dalam kategori musim hujan. 

Padahal kalender klimatologis biasanya menunjukkan kemarau seharusnya telah dimulai di banyak daerah pada periode ini. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan kemunduran awal musim kemarau tahun ini terutama disebabkan oleh kondisi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya (Atas Normal) selama periode April hingga Mei 2025.

Baca Juga

"Yang seharusnya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Dwikorita dalam keterangannya pada Sabtu (21/6/2025). 

Menurut Dwikorita, kondisi ini telah diprediksi sebelumnya oleh BMKG melalui prakiraan iklim bulanan yang dirilis pada Maret 2025. Dalam prediksi tersebut, BMKG mengantisipasi adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Peningkatan curah hujan ini menyebabkan wilayah-wilayah tersebut belum dapat bertransisi sepenuhnya ke musim kemarau sebagaimana biasanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement