Ahad 03 Dec 2017 07:59 WIB

Pengungsi Terdampak Bencana di DIY Mulai Kembali ke Rumah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
 Gubernur DIY Sri Sultan HB X meninjau posko pengungsian di balai desa Kebonagung bantul, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (29/11). Gubernur berpesan agar pengungsi bersabar selama beberapa hari kedepan.
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Gubernur DIY Sri Sultan HB X meninjau posko pengungsian di balai desa Kebonagung bantul, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (29/11). Gubernur berpesan agar pengungsi bersabar selama beberapa hari kedepan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Siklon tropis cempaka dan dahlia mulai berlalu meninggalkan Indonesia. Sejumlah masyarakat terdampak yang beberapa hari belakangan mengungsi mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Kecuali masyarakat yang terdampak cukup berat, rata-rata pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Hal ini didasari selama dua hari terakhir, cuaca di sekitaran terbilang cukup kondusif untuk beraktivitas.

Hujan pun hanya terjadi rintik-rintik selama dua hari terakhir, dan itu hanya terjadi di beberapa titik saja. Dari beberapa titik kumpul yang ada di Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul masyarakat mulai mencoba membersihkan rumahnya.

Pantauan Republika 2-3 Desember 2017 pagi, langit sekitaran DIY berawan dan terbilang cerah pada pagi hari. Namun, masyarakat diminta waspada mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau potensi bibit siklon tropis 93W dan 97S.

Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) mencatat cuaca ekstrim sekitaran DIY telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 13 lain luka-luka. Selain itu, 146 rumah rusak terdidi dari 10 rusak ringan, 21 rusak sedang dan 20 lain rusak berat.

Sebagai langkah awal pemulihan, Pemda dan BPBD DIY sendiri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membersihkan lingkungannya secara serentak hari ini. Hal itu sekaligus menandakan kondisi yang mulai berangsur-angsur kondusif.

Pemda DIY sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana setidaknya selama tiga hari demi membantu proses penanggulangan dan pemulihan. Langkah itu dilakukan sekalius demi memudahkan pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan dana.

Walau sebagian telah kembali ke rumah masing-masing, masih cukup banyak masyarakat terdampak yang mengungsi. Hal itu dikarenakan rumah mereka terdampak cukup berat akibat cuaca ekstrim yang terjadi, baik karena angin kencang, banjir maupun longsor.

Untuk itu, bantuan diharapkan tetap disalurkan kepada pos-pos pengungsi maupun dapur umum demi membantu proses pemulihan. Air bersih, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi dan perlengkapan keluarga jadi yang paling dibutuhkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement