REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGPP) mengonfirmasi kebenaran surat edaran yang menyatakan kawasannya tutup mulai Kamis (30/11). Cuaca ekstrim diketahui sebagai alasan utamanya.
Kepala Bidang Teknis TNGPP, Mimi Murdiah, menjelaskan kondisi cuaca belakangan dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif. Cuaca ekstrim, di mana hujan lebat dan angin kencang, khawatir membahayakan pendaki, ujarnya ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (3/12). Akibatnya jalur pendakian ditutup sementara sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.
Mimi menambahkan, pengelola taman nasional sendiri belum mengetahui batas waktu penutupan. Pihaknya harus melihat kondisi cuaca terlebih dahulu dan harus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Apabila dirasa sudah aman bagi pendaki, pengelola baru bisa membuka jalur pendakian kembali.
Informasi penutupan tersebar melalui surat edaran dengan Nomor 1578/BBTNGPP/KABIDTEK/Tek P2/11/2017. Isinya dijelaskan, kegiatan pendakian ditutup disebabkan cuaca ekstrem yang belakangan melanda wilayah Bogor dan sekitarnya.
Keputusan penutupan semakin menguat saat terjadi pohon tumbang berukutan besar dilaporkan tumbang pada Rabu (30/11), sehari sebelum jalur pendakian resmi ditutup.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Cibodas, Agus Arianto, menjelaskan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban. Hanya, satu tenda milik pendaki roboh, tertimpa pohon tumbang. Tepatnya di pos peristirahatan Kandang Batu, ujarnya. Berkaca dari peristiwa itu, Agus menambahkan, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan.