REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bulog Sub Divre Karawang, sudah mendistribusikan beras untuk wilayah yang kekurangan sebanyak 50 ribu ton sepanjang 2017. Distribusi beras antar perushaaan BUMN ini, merupakan program movenas yang digulirkan pemerintah.
Dalam program ini, wilayah yang surplus beras menyubsidi wilayah lain yang kekurangan.Kepala Bulog Sub Divre Karawang M Syaukani, mengatakan, pada 2017 ini serapan beras di Karawang cukup tinggi. Bahkan, dibilang surplus. Makanya, Bulog Karawang bisa membantu daerah lain sebanyak 50 ribu ton.
Kebutuhan beras untuk menunjang program raskin mencapai 43 ribu ton per tahunnya. Jumlah tersebut, untuk disalurkan ke 241.918 penerima manfaat raskin di Karawang dan Kabupaten Bekasi.
"Serapan beras untuk memenuhi kebutuhan raskin sudah hampir 100 persen. Kita punya kelebihan mencapai 50 ribu ton," ujarnya, kepada sejumlah media, Senin (4/12).
Menurut Syaukani, 50 ribu ton beras yang dikirim Karawang itu, untuk memenuhi gudang Bulog di sejumlah wilayah. Seperti, Aceh, Papua, Bengkulu dan Jambi. Wilayah tersebut, kekurangan beras. Sehingga, mendapat subsidi dari wilayah yang surplus beras.
Lebih lanjut Syaukani menuturkan, stok beras saat ini masih cukup aman. Yakni, stoknya bisa memenuhi kebutuhan tujuh bulan kedepan. Kebutuhan akan raskin mencapai 3.600 ton per bulannya. Beras tersebut, didistribusikan ke 145.317 KK di wilayah Karawang dan 96.601 di wilayah Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, M Hanafi Chaniago, mengatakan, pemerintah pusat menargetkan hasil produksi pertanian untuk Karawang sebanyak 1,3 juta ton gabah kering pungut (GKP). Target tersebut, optimistis tercapai. Pasalnya, saat ini saja serapan gabah di lapangan mencapai 85 persen.
"Kami yakin, target 1,3 juta ton GKP bisa terealiasi," ujarnya.