REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Hingga kini, sekitar 70 persen dari 31.841.389 penduduk yang berada Kedeputian BPJS Kesehatan Wilayah Jabar telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). BPJ Kesehatan Wilayah Kedeputian Jabar menargetkan seluruh warga di wilayah kerjanya menjadi peserta JKN-KIS atau Universal Health Coverage (UHC) paling lambat 2019.
Data dari BPJS Kesehatan Wilayah Kedeputian Jabar menunjukkan, jumlah peserta JKN-KIS per 10 November 2017 mencapai 22.371.433 jiwa atau setara 70 persen dari 31.841.389 penduduk. Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jabar Mohammad Edison mengatakan, dari 22 kabupaten/di wilayah kerja kedeputian Jabar, tercatat seluruhnya telah mengintegrasikan Jamkesda ke program JKN-KIS.
‘’Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini, khusus dengan media massa yang aktif menyosialisasikan program JKN-KIS,’’ ujar Edison dalam acara media gathering dengan tema ‘Melangkah Bersama Wujudkan Masyarakat Sehat’ di Kota Bandung, Senin (4/12). Menurut dia, media massa memiliki peran penting dalam meyakinkan masyarakat akan pentingnya program JKN-KIS.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung dr Herman Dinata Mihardja mengungkapkan, setelah program JKN-KIS berjalan hampir 3,5 tahun, pencapaian kinerja BPJS Kesehatan Cabang Kota Bandung sangat memuaskan. Hingga saat ini, jumlah peserta JKN-KIS Cabang Bandung telah mencapai 2,1 juta jiwa atau sekitar 91 persen dari jumlah penduduk Kota Bandung.
Harapannya, kata Herman, sebelum akhir tahun 2017, BPJS Kesehatan Cabang Kota Bandung bisa mencapai UHC. ‘’Dalam mencapai target itu, kami membutuhkan kemitraan dengan media massa,’’ ujarnya.