REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Selasa (5/12) menjadi tempat pelaksanaan puncak peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2017. Peringatan yang berlangsung di halaman Griya Agung Palembang dengan dihadiri ribuan orang tersebut dipimpin Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Pada acara puncak HAS yang dihadiri Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan HM Subuh tersebut, Gubernur Alex Noerdin mengimbau masyarakat mendeteksi sedini mungkin penyakit tersebut. "Jangan takut deteksi dini HIV/AIDS. Sesuai tema kita bisa, kita sehat," katanya.
Gubernur Sumsel menyapa peserta peringatan HAS 2017 dengan mengucapkan, selamat datang di provinsi tuan rumah Asian Games. Di Sumsel dia menyatakan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja sudah menjadi program sejak dulu. Tidak boleh di provinsi tuan rumah Asian Games masyarakatnya tidak sehat.
Gubernur Alex Noerdin juga memperingatkan bahwa masih banyak masyarakat di daerah belum mengerti penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS (Aqcuuired Immuno Deficiency Syndrome) sebagai penyakit yang sangat berbahaya. "Di Palembang sebagai ibu kota Provinsi Sumatra Selatan masih banyak yang belum mengerti tentang bahaya penyakit HIV/AIDS. Apalagi di daerah pelosok seperti di kabupaten, kecamatan dan desa yang masih belum paham dan paling rentan terkena HIV/AIDS," katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Alex mengajak, warga mau melakukan sosialisasi pencegahan penyakit HIV/AIDS di Sumsel. Dengan menjadikan Sumsel daerah percontohan gerakan anti-HIV/AIDS maka sosialisasi harus terus dimaksimalkan.
Orang nomor satu di Sumsel itu mengharapkan, melalui peringatan Hari AIDS se-Dunia diharapkan masyarakat semakin mengerti akan bahayanya penyakit HIV/AIDS.
Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan HM Subuh mengajak agar masyarakat mau dan mampu secara sukarela memeriksakan diri untuk mengetahui status HIV di dirinya, sehingga dapat segera diobati jika ternyata hasilnya positif. Kegiatan peringatan HAS berlangsung semarak di antaranya dengan pelepasan balon ke udara sebagai tanda telah dicanangkannya program jalur tepat 90-90-90, yakni program yang dapat menekan penyebaran virus HIV/AIDS.
Metode ini mengelompokkan bagaimana cara menemukan - mengobati - mempertahankan. Artinya, 90 persen mereka yang terinfeksi akan menyadari statusnya. 90 persen orang dengan status HIV mendapatkan akses layanan dan pengobatan, dan 90 persen ODHA mempertahankan pengobatan dan dukungan ARV (Anti Retro Viral).