Kamis 07 Dec 2017 16:20 WIB

Sandiaga Serahkan Urusan Dana Parpol ke Kemendagri

Rep: Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyerahkan urusan besaran dana bantuan untuk partai politik kepada Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soni Sumarsono. Ia mengatakan dirinya hanya mengikuti apa yang telah diputuskan sebelumnya.

"Itu saya serahkan ke Kemendagri Pak Soni silakan saja diputuskan," kata Sandiaga di Balai Kota, Kamis (7/12).

Menurut Sandiaga, besaran itu telah diputuskan dengan pertimbangan tertentu. Namun, hasil akhirnya merupakan hak prerogatif dari Kemendagri. "Kita hanya ikuti apa yang sebelumnya diputuskan. Jadi tentu di sini ada pertimbangannya tapi itu murni prerogatif dari Pak Soni dan teman-teman Kemendagri," kata dia.

Sebelumnya, Soni menyoroti tingginya kenaikan bantuan keuangan kepada partai politik (parpol) pada APBD DKI 2018. Bantuan keuangan bagi parpol pada APBD DKI 2018 dipatok Rp 4.000 per suara.

"Jadi, (kenaikan dana parpol) nasional saja Rp 1.000, masa (DKI) Rp 4.000," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/11).

Menurut dia, kenaikan bantuan keuangan untuk parpol itu melebihi aturan yang ditetapkan pemerintah pusat. Ini menjadi salah satu yang akan dievaluasi. Dalam laman apbd.jakarta.go.id, Pemprov DKI menganggarkan bantuan keuangan untuk partai politik yang ada di DPRD DKI Jakarta. Bantuan keuangan itu meliputi:

1. DPW Partai Nasdem Rp 84.507.970

2. DPW PKB Rp 106.665.190

3. DPW PKS Rp 174.004.000

4. DPW PDI-P Rp 505.055.630

5. DPD Golkar Rp 154.250.610

6. DPD Gerindra Rp 242.913.520

7. DPD Demokrat Rp 147.980.890

8. DPW PAN Rp 70.841.440

9. DPW PPP Rp 185.411.840

10. DPD Hanura Rp 146.327.870

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement