Jumat 08 Dec 2017 12:55 WIB

Banser NU Siap Turun Demo Kedubes AS

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan kader keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) akan melakukan aksi damai untuk Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, Jumat (8/12) setelah shalat Jumat.

Dalam aksi damai tersebut, kader-kader NU akan mengeluarkan pernyataan sikapnya terkait Yerussalem yang telah diakui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebagai ibu jota Israel.

Koordinator aksi sekaligus Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdkatul Ulama (IPNU), Asep Irfan Mujahid mengatakan, setidaknya ada 300 massa aksi yang akan melakukan demonstrasi di depan Kantor Kedubes AS.

"300 massa yang akan turun, gabungan semua Banom NU, anak-anak mudanya, Kebetulan saya korlap," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (8/12).

Ia menjelaskan, dalam aksi nanti akan ada orasi dari kader-kader NU dan juga akan melakukan doa bersama agar Yerussalem tidak jatuh ke tangan Israel. Pasalnya, di Yerussalem terdapat salah satu Masjid Agung umat Islam, yaitu Masjid Al Aqsha. "Agenda aksi nanti orasi dan doa bersama. Kemudian pembacaan sikap Banom dan Lembaga NU," katanya.

Seperti diketahui, status Yerusalem memang merupakan jantung konflik panjang Israel-Palestina, karena Israel mengambil alih Yerusalem Timur yang bagi Palestina merupakan ibu kota negara mereka di masa depan.

Keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel kemudian disambut dengan gelombang kecaman dan kritik dari berbagai tokoh penjuru dunia.

Pasalnya, Amerika menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakuinya dan mengumumkan rencana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sebagian pemimpin dari dunia Islam bahkan sudah memperingatkan bahwa langkah itu dapat menimbulkan potensi kekerasan dan pertumpahan darah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement