Jumat 08 Dec 2017 16:40 WIB

Tillerson akan Bertemu dengan Hariri di Paris

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Paris pada Jumat (8/12). Menurut Departemen Luar Negeri AS, Keduanya akan bertemu saat pertemuan tingkat menteri Kelompok Dukungan Lebanon Internasional, sebuah badan yang mencakup lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Inggris, Cina, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat.

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengatakan Tillerson akan mendorong pemerintah Lebanon dan negara-negara lain untuk bergerak lebih agresif dalam membatasi aktivitas destabilisasi Hizbullah di wilayah tersebut.

Hariri membatalkan pengunduran dirinya pada Selasa, setelah negara tersebut berada dalam krisis yang dipicu pengumuman pengunduran dirin Hariri pada 4 November dari ibu kota Saudi. Ia menekankan tidak ada tekanan dari Arab Saudi saat mengundurkan diri.

Pemerintahan koalisinya, yang mencakup kelompok Hizbullah yang didukung Iran menegaskan kembali sebuah kebijakan negara untuk tetap berada di luar konflik di negara-negara Arab. Hariri adalah bagian dari pemerintahan persatuan yang mencakup anggota Hizbullah yang memiliki sayap militer kuat yang berbasis di selatan negara tersebut.

Dia menjabat sebagai perdana menteri lagi pada Desember 2016 dalam sebuah pemerintahan pembagian kekuasaan yang dipimpin oleh Presiden Michel Aoun, seorang pendukung Hizbullah yang anggotanya telah dituduh oleh Pengadilan Internasional membunuh ayah Hariri, Rafik dalam sebuah pemboman 2005.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement