REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Paris pada Jumat (8/12). Menurut Departemen Luar Negeri AS, Keduanya akan bertemu saat pertemuan tingkat menteri Kelompok Dukungan Lebanon Internasional, sebuah badan yang mencakup lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Inggris, Cina, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat.
Pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengatakan Tillerson akan mendorong pemerintah Lebanon dan negara-negara lain untuk bergerak lebih agresif dalam membatasi aktivitas destabilisasi Hizbullah di wilayah tersebut.
Hariri membatalkan pengunduran dirinya pada Selasa, setelah negara tersebut berada dalam krisis yang dipicu pengumuman pengunduran dirin Hariri pada 4 November dari ibu kota Saudi. Ia menekankan tidak ada tekanan dari Arab Saudi saat mengundurkan diri.
Pemerintahan koalisinya, yang mencakup kelompok Hizbullah yang didukung Iran menegaskan kembali sebuah kebijakan negara untuk tetap berada di luar konflik di negara-negara Arab. Hariri adalah bagian dari pemerintahan persatuan yang mencakup anggota Hizbullah yang memiliki sayap militer kuat yang berbasis di selatan negara tersebut.
Dia menjabat sebagai perdana menteri lagi pada Desember 2016 dalam sebuah pemerintahan pembagian kekuasaan yang dipimpin oleh Presiden Michel Aoun, seorang pendukung Hizbullah yang anggotanya telah dituduh oleh Pengadilan Internasional membunuh ayah Hariri, Rafik dalam sebuah pemboman 2005.