REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, rutinkan operasi pasar (OP) gas elpiji tiga kilogram. OP ini, digelar dua kali sekali dalam sepekan dalam program layanan gempungan. Setiap OP digelar, gas yang disediakan antara 150 hingga 200 tabung.
Kabid Perdagangan Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita, mengatakan, operasi pasar gas elpiji tiga kilogram ini rutin diselenggarakan. Apalagi, pada APBN perubahan 2017, ada pengurangan alokasi gas bersubsidi 13 persen. Sehingga, efeknya gas tersebut mengalami kekurangan. "Karenanya, untuk meminimalisasi kelangkaan, OP diintensifkan," ujar Wita, kepada Republika.co.id, Jumat (8/12).
Menurut Wita, gas yang dijual dalam OP tersebut sesuai dengan harga pangkalan. Yakni, Rp 16 ribu per tabungnya. Untuk mendapatkan gas tersebut, Wita mengatakan, warga cukup membawa KTP saja. Supaya, pembagiannya bisa tertib serta mencegah pembelian yang berlebihan.
Dengan kondisi kelangkaan gas seperti saat ini, Wita mengimbau masyarakat terutama kalangan menengah ke atas supaya tidak menggunakan gas tiga kilogram. Pasalnya, gas bersubsidi itu diperuntukan bagi masyarakat miskin. "Jadi, kami mohon supaya kesadaran masyarakat menengah ke atas akan gas tiga kilogram meningkat. Bahkan, disarankan untuk migrasi ke gas nonsubsidi," ujarnya.