REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel mengklaim telah membidik sejumlah pos penting milik kelompok Hamas. Israle mengatakan, titik-titik itu diduga merupakan lokasi bagi Hamas untuk meluncurkan roket.
Seperti diwartakan BBC, Sabtu (9/12) tentara Israel mengatakan, serangannya itu telah menghancurkan pos perakitan senjata dan penyimpanan amunisi milik Hamas. Israel mengaku operasi itu dilakukan sebagai serangan balasan.
Militer Israel sebelumnya mengatakan telah mencegat dua rudal dimana salah satunya mengarah meledak di Sderot pada Jumat kemarin. Tidak ada laporan jatuhnya korban atas serangan tersebut.
Israel lantas meluncurkan serangan udara ke sejumlah titik termasuk Gedung Kementrian Kesehatan Palestina. Sebanyak 25 orang terluka akibat serangan tersebut. Militer kemudian melancarkan lebih banyak serangan lagi keesokan harinya. Kerusakan yang ditimbulkan belum bisa diperkirakan.
Tensi di kawasan Timur Tengah kembali meningkat usai keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerussalem sebagi Ibu Kota Israel. Penetapan sepihak lantas menimbulkan gelombang protes di berbagai dunia termasuk Palestina.
Hingga saat ini, dua warga Palestina dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan militer Israel pada Jumat kemarin. Salah seorang pimpinan senior di Hamas Fathi Hammad mengatakan, siapapun yang memindahkan keduataan ke Yerusalem merupakan musuh Palestina.