Senin 11 Dec 2017 20:18 WIB

BI Lihat Penjualan Ritel Eceran Meningkat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Citra Listya Rini
Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran meningkat pada Oktober 2017. Tren itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Oktober tahun ini sebesar 202,3.

Menurut data yang dilansir BI, angka itu tumbuh 2,2 persen year on year (yoy). Dengan begitu, lebih tinggi dibandingkan September 2017 sebesar 1,8 persen.

"Peningkatan penjualan ritel terjadi pada kelompok makanan yang tumbuh 9,9 persen yoy. Lebih tinggi dibandingkan 7,6 persen yoy pada September 2017," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal melalui keterangan resmi, Senin, (11/12).

Secara regional, kata dia, peningkatan pertumbuhan IPR tertinggi pada Oktober 2017 terjadi di Surabaya. Kenaikannya mencapai 10,2 persen yoy, sebelumnya pada September tahun ini hanya 5,9 persen yoy.

"Peningkatan penjualan eceran diperkirakan berlanjut pada November 2017. Hal ini terindikasi dari IPR November 2017 sebesar 207,6. Angka itu tumbuh 2,9 persen yoy lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya," kata Agusman.

Sementara itu, survei pun mengindikasikan adanya peningkatan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang. Untuk eceran tiga bulan mendatang yaitu pada Januari 2018.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement