Selasa 12 Dec 2017 07:42 WIB

Kemenag Lepas 110 Guru PAI ke Daerah Terpencil

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Direktorat Pendidikan Agama Islam melepas 110 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ke daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T). Ratusan guru tersebut dilepas secara simbolis oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof Kamaruddin Amin di Tangerang, Senin (11/12) malam.
Foto: Republika/Muhyiddin
Direktorat Pendidikan Agama Islam melepas 110 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ke daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T). Ratusan guru tersebut dilepas secara simbolis oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof Kamaruddin Amin di Tangerang, Senin (11/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktorat Pendidikan Agama Islam melepas 110 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berasal dari sejumlah wilayah untuk berkiprah di sejumlah daerah ke daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T). Dari 110 guru tersebut dibagi dalam dua program, yaitu 50 guru untuk program bina kawasan dan 60 guru untuk program visitting teacher.

Ratusan guru tersebut dilepas secara simbolis oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof Kamaruddin Amin di Tangerang, Senin (11/12) malam. Dalam sambutannya, Kamaruddin merasa salut dengan guru-guru tersebut karena telah bersedia untuk dikirim ke daerah yang notabene infrastrukturnya belum baik.

"Saya yakin dengan kehadiran guru-guru ini dapat bermanfaat bagi mereka di daerah terpencil. Mudah-mudah-mudahan satu bulan tidak minta balik," ujarnya dalam sambutannya.

(Baca juga: Ini Tugas Guru PAI di Daerah Terpencil)

Guru yang dikirim untuk program bina kawasan ini diambil dari lulusan yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren dan lulusan perguruan tinggi keagamaan Islam. Mereka akan ditempatkan di 25 kabupaten daerah 3T dalam 19 provinsi.

Di antara daerah yang dituju adalah Atambua dan Rote Ndau Nusa Tenggara Timur, Nunukan Kalimantan Utara, Kepulauan Aru Maluku, Natura Kepulauan Riau, Sorong Papua Barat, Pulau Derawan dan Pulau Maratua Kalimantan Timur, Toli-Toli Sulawesi Tengah, serta sejumlah daerah tertinggal lainnya.

Selama satu tahun penuh, 50 guru yang ikut dalam program Bina Kawasan akan mendampingi penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di sekolah dan pendidikan keagamaan Islam di masyarakat lokasi sasaran.

Salah satu guru PAI yang dikirim dalam program bina kawasan, Ahmad Syafe'i (26) mengatakan bahwa nantinya ia akan menyebarkan pemahaman Islam moderat di sebuah daerah terpencil yang ada di Kalimantan Selatan.

"Saya nanti akan melakukan pendekatan dulu dengan masyarakat sekitar biar tidak dikira teroris. Karena misi kami ingin menyebar pemahaman Islam moderat juga," ujar Lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman Parung ini saat berbincang dengan Republika.co.id.

Sementata, 60 guru yang dikirim dalam program visitting teacher akan diterjunkan ke sejumlah daerah 3T selama sepekan saja. Program ini didedikasikan untuk mendalami problem dan menawarkan solusi atas penyelenggaraan dan metodologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.

Dengan program ini, diharapkan dapat terjadinya tranformasi penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam yang lebih baik di sejumlah daerah 3T. Di samping itu, program ini juga untuk memberikan kesempatan kepada guru PAI untuk mengambil hikmah dan proses pembelajaran dari masyarakat yang kurang menguntungkan secara nyata.

"Di antara daerah sasaran program visitting teacher ini Bau-Bau Sulawesi Tenggara, Tidore Maluku Utara, Flores NTT, Karimun Kepulauan Riau, dan sejumlah daerah 3T lainnya," kata Direktur Pendidikan Agama Islam, Imam Safei.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement