Selasa 12 Dec 2017 10:04 WIB

Amankan Natal dan Tahun Baru, Polri Patroli Model Baru

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
  Personel Polri mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis (30/1).     (Antara/Wahyu Putro)
Personel Polri mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis (30/1). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korps Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polri akan kembali melakukan patroli terkait pengamanan menjelang penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru 2018. Namun, menurut Koordinator Sabhara Baharkam Polri, Kepala Bagian Opsnalev Komisaris Besar Jeremia Roeroe, patroli yang dilakukan saat ini memiliki metode baru.

Roeroe menjelaskan, patroli sebelumnya yang dikenal masyarakat berupa polisi melintas dengan menggunakan kendaraan. Namun, untuk kali ini, personel Sabhara akan diturunkan langsung ke lapangan dan melakukan pengamatan serta analisis keadaan.

"Patroli sekarang meliputi berjalan berhenti berbicara melakukan kegiatan, pengamatan dan mengambil kesimpulan," kata Roeroe di kawasan Markas Besar Polri, Selasa (12/12).

Sehingga, menurut Roeroe, nantinya masyarakat akan kerap melihat polisi yang berjalan kaki dan berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung. Hal ini merupakan upaya polisi melakukan analisis pada keadaaan. "Kalau masyarakat lihat polisi ngobrol-ngobrol, itu polisi sedang bertugas," ujarnya.

Roeroe menambahkan, setiap anggota Sabhara yang diterjunkan akan dibekali kemampuan pengambilan kesimpulan yang diambil dari analisis di lapangan. Polisi pun bisa mengambil tindakan yang diperlukan sesuai kaidah hukum.

"Manakala kita temukan hal hal yang tidak selaras, diproses hukum pidana. Ini untuk mencegah kejadian kejahatan yang lebih fatal lagi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement