REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setjaningastutie mengatakan sampai saat ini di DIY tidak ada suspek yang positif difteri. Sebelumnya, Dinkes DIY mencatat ada lima kasus suspek difteri.

"Sebenarnya kelima kasus tersebut sudah negatif dan hanya satu pasien yang masih dirawat di RSUP Dr Sardjito. Kelima kasus tersebut berasal dari Bantul, Sleman, dan Kulonprogo,’’ kata Pembayun usai melaporkan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (13/12).

Kelima kasus tersebut sudah diperiksa di laboratorium kesehatan daerah DIY. ‘’Sementara dua sampel dari Suspek Difteri yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya kami belum menerima. Insya Allah hasilnya negatif,’’ ujarnya.

Ia berani mengatakan negatif karena cakupan imunisasi difteri di DIY cukup tinggi di atas 95 persen sehingga akan terlindungi dari penyakit itu. Menurutnya, ada tiga kriteria mengapa orang bisa terjangkit difteri.

Pertama,  lebih 65 persen tidak ada riwayat imunisasi sejak kecil, kedua, sekitar 30  persen imunisasi tidak lengkap, ketiga, sekitar 3-5 persen imnuisasi dilakukan secara lengkap tetapi ada kendala pada pelaksananan imunisasi, misalnya kesehatan tidak dalam keadaan optimal.

‘’Mudah-mudahan dengan kondisi seperti ini, masyarakat melaksanakan dengan baik imunisasi yang telah disiapkan oleh pemerintah,’’ jelasnya.

Ia mengaku sebelumnya memang belum melaporkan kepada Gubernur DIY karena semuanya baru suspek (red. diduga negatif). Meskipun di DIY belum ada kasus positif difteri, tetapi  survei

epidemiologi harus selalu ditegakkan.

Kemudian pemantauan penyakit di wilayah masyarakat harus dilakukan, serta tata laksana tentang pengobatan dan perawatan difteri akan kembali dikuatkan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di DIY, terutama di puskemas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika